Kisah Peternak Sapi Terlibat Makan Bergizi Gratis: Bangga, Susu Pasti Terserap

photo author
- Minggu, 20 April 2025 | 21:42 WIB
Kisah Peternak Sapi Terlibat Makan Bergizi Gratis: Bangga, Susu Pasti Terserap
Kisah Peternak Sapi Terlibat Makan Bergizi Gratis: Bangga, Susu Pasti Terserap

REFERENSIBERITA.COM— Sandi Andriana, peternak sapi yang terlibat untuk menyediakan susu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) mengatakan kebanggaannya bahwa susu yang diproduksinya bisa terserap, dan dengan demikian dirinya bisa turut berkontribusi dalam program nasional untuk anak Indonesia ini.

Sandi mengisahkan dirinya sudah terlibat dengan ekosistem ternak sapi sejak masih kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Latar belakang keluarganya adalah peternak sapi perah dan ia menempuh pendidikan di Fakultas Peternakan Universitas Pajajaran Angkatan tahun 2006 dan lulus tahun 2011.

Baca Juga: Paula Verhoeven Tegaskan Tak Keberatan Soal Co-parenting dengan Baim Wong, Ungkap Lakukan Banding Demi Keadilan Putusan Hakim

"Perasaannya sih senang bisa ikut serta, salah satunya mencerdaskan anak-anak terutama ini program pemberian susunya, gitu salah satunya ya senang," kata Sandi kepada wartawan di peternakan tempatnya bekerja, Nusa Dairy Indonesia di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Jumat (18/8).

Sandi mengatakan dirinya pun gembira bahwa sejak ada program MBG di daerahnya, susu yang dihasilkan peternak lokal pasti terserap. Susu pun dibeli dengan harga yang baik, dari yang dahulu dengan harga Rp7.000 per liter kini menjadi Rp10.000 per liter.

"Otomatis kan ada nilai harga jual, nilai tambah lebih dari yang sebelum ini. Bangga jadi lulusan peternakan sih, walaupun banyak teman-teman lainnya memilih kerja kantoran," kata Sandi.

Baca Juga: Gibran Ingatkan Momen Puncak Bonus Demografi Indonesia, Sebut Sebagai Peluang Menentukan Masa Depan Bangsa

Ia mengatakan saat ini ia bekerja bersama dua orang peternak lainnya di peternakan tersebut. Sebelumnya, dua peternak itu adalah petani serabutan dan saat ini bisa menjadi tenaga kerja dengan pendapatan yang jelas.

"Di sini tenaga kerja salah satunya ada dua orang lagi. Mereka awalnya petani serabutan karena bekerja juga di sini dari pendapatannya sudah jelas. Kemungkinan kedepannya seiring sapi bertambah juga tenaga kerja kita nambah lagi," kata Sandi.

Susu yang dihasilkan peternakan tempat Sandi bekerja diserap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Cimahi bekerja sama dengan Koperasi Jagri.

Baca Juga: Pengacara Baim Wong Beberkan Paula Verhoeven Mengidap Penyakit Kritis yang Tak Bisa Disembuhkan, Disebut di Fakta dan Putusan Persidangan

SPPG Kota Cimahi sendiri melayani 3.500 siswa penerima manfaat. Dalam sepekan, ada tiga kali pemberiaan susu. Per sekali pemberian, SPPG butuh 370 liter susu. Sejauh ini, peternakan sapi perah yang bekerja sama dengan Koperasi Jagri baru mampu memproduksi 150 liter susu per hari. Peluang untuk menambah produksi masih sangat besar.

"Untuk 3.500 siswa itu yang dibutuhkan 370 liter, sedangkan populasi susu yang diproduksi dari sapi di daerah sini hampir 150 liter. Melihat peluang ini, kita akan berusaha untuk menambah populasi sapi sesuai kapasitas kandang, agar menyerap tenaga kerja lokal lebih banyak dan pemenuhan kebutuhan koperasi yang berkelanjutan," ujar Sandi.

Baca Juga: Paula Verhoeven Minta Bantuan Hotman Paris Usai Putusan Pengadilan Sebut Dirinya Berselingkuh: Saya Dipermalukan Satu Indonesia

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Panji Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X