“Pemerintah siap memfasilitasi ruang gerak IPDA. Tapi yang terpenting, eksekusi. Kita ingin segera melihat dampaknya langsung di desa-desa,” tegasnya.
Sejumlah dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah turut hadir dalam audiensi tersebut dan menyatakan kesiapannya untuk bersinergi dengan IPDA. Beberapa peluang kolaborasi yang terbuka di antaranya adalah pengembangan desa wisata, program ketahanan pangan lokal, hingga pendidikan lingkungan hidup berbasis komunitas.
Baca Juga: Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Temukan Warga TPA Sarimukti Masak Bangkai Ayam untuk Dimakan
Dukungan lintas sektor ini menjadi sinyal positif bahwa upaya membangun desa tak bisa berjalan sendiri, tetapi perlu gotong royong dari berbagai pihak.
Audiensi ini menghasilkan satu kesepahaman penting, bahwa kolaborasi antara pemuda, pemerintah, dan masyarakat desa adalah kunci utama untuk menjawab tantangan besar yang sedang dihadapi, baik dalam konteks sosial-ekonomi maupun lingkungan.
“Kami percaya kekuatan perubahan ada di desa. Tapi untuk itu, kami perlu berjalan bersama pemerintah dan masyarakat,” ujar Ketua Umum IPDA Arifin K. Wardani.
Baca Juga: Tanggapi Keluhan Bonus Atlet PON Aceh-Sumut 2024 Belum Cair, Menpora: Tanggung Jawab Daerah
Menutup pertemuan, IPDA menegaskan komitmennya untuk terus menjadi bagian dari solusi atas persoalan-persoalan di desa. Dengan semangat gotong royong, kreativitas pemuda, dan pendekatan berbasis komunitas, IPDA siap mengawal transformasi sosial dan ekologis di berbagai wilayah Jawa Tengah.
Audiensi ini tak hanya menjadi jembatan komunikasi, tetapi juga pijakan awal bagi gerakan besar yang melibatkan pemuda desa sebagai garda terdepan perubahan. Dalam situasi di mana desa menjadi ujung tombak ketahanan bangsa, kehadiran IPDA membawa harapan baru yakni desa yang mandiri, hijau, dan inklusif bukan sekadar cita-cita, melainkan misi yang sedang diperjuangkan bersama.***
Artikel Terkait
Masih Tarik-Ulur, Pemprov Jateng Bakal Kaji Ulang Kegiatan Study Tour