REFERENSIBERITA.COM- Banjarnegara– Jalan Kabupaten di Desa Pasuruhan, Kecamatan Karangkobar, mengalami kerusakan berat yang semakin memperburuk kondisi akses jalan di wilayah tersebut. Kerusakan terjadi pada ruas jalan yang menghubungkan Desa Sembawa, Kecamatan Kalibening, dan Desa Pasuruhan serta Desa Karanggondang, Kecamatan Karangkobar, dengan panjang sekitar 4 kilometer.
Kepala Desa Pasuruhan, Prianto, mengungkapkan bahwa beberapa titik kerusakan terparah berada di wilayah desanya. Jalan yang sebelumnya beraspal kini hanya menyisakan bebatuan terjal, dan terdapat dua lokasi yang amblas akibat pergerakan tanah. Salah satu titik yang paling parah terletak di dekat SDN 2 Pasuruhan, yang terancam akibat pergerakan tanah yang terus bergerak.
"Beberapa titik yang terparah memang ada di desa kami. Salah satunya adalah jalan yang amblas sepanjang 13 meter, yang disebabkan pergerakan tanah. Kami juga telah berupaya untuk melakukan perbaikan secara swadaya bersama warga dan tokoh masyarakat. Kami memberikan himbauan agar warga berhati-hati saat melintas," ujar Prianto pada Selasa, 11 Februari 2025.
Menurut Prianto, jalan ini merupakan jalan kabupaten dan salah satu jalur utama yang digunakan untuk mobilitas warga, termasuk akses anak sekolah. Jalan ini juga menjadi penghubung penting antara tiga kecamatan: Banjarmangu, Kalibening, dan Karangkobar.
Pentingnya jalan ini bagi kehidupan sehari-hari masyarakat membuat Prianto dan pihak desa berencana untuk segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara guna mencari solusi yang lebih permanen untuk perbaikan jalan yang rusak parah ini.
Baca Juga: Kembali Ungkit Korupsi di Pidato Terbaru, Presiden Prabowo: Mbok Ya Sadar, Kembaliin Uang Rakyat
Guru SDN 2 Pasuruhan, Agus Dwi Atmoko, S.Pd., turut mengungkapkan kekhawatirannya terkait kerusakan jalan yang berdekatan dengan sekolah. Menurutnya, talud yang semakin miring dan keretakan pada beberapa ruang kelas akibat pergerakan tanah menjadi perhatian utama.
"Beberapa ruang kelas yang terletak di bagian belakang sekolah mengalami retakan di tembok dan lantai akibat pergerakan tanah. Sementara itu, talud yang mendekati jalan amblas juga semakin miring, yang dapat mengancam stabilitas bangunan," jelas Agus.
SDN 2 Pasuruhan, yang memiliki 74 siswa, terletak hanya sekitar 13 meter dari jalan yang amblas. Meski beberapa ruang kelas masih aman, kerusakan pada beberapa bagian sekolah menjadi perhatian pihak sekolah.
Baca Juga: Momen Prabowo Berbaur dengan Warga Bogor usai Sidak Makan Bergizi Gratis di SD
Agus menyampaikan bahwa pihak sekolah telah berupaya menjaga agar proses belajar-mengajar tetap berjalan dengan aman, namun mereka mengkhawatirkan keselamatan siswa dan guru jika kondisi ini terus berlarut-larut.
"Kami berharap agar masalah ini segera diselesaikan untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan siswa dalam kegiatan belajar-mengajar," tambah Agus.
Kerusakan jalan di Desa Pasuruhan ini disebut sudah terjadi sejak tahun 2017. Warga setempat sempat melakukan perbaikan swadaya dengan menambal jalan menggunakan batu dan iuran warga. Namun, kerusakan terus berlanjut, terutama pada titik-titik yang mengalami amblas akibat pergerakan tanah yang terus bergerak.