REFERENSIBERITA.COM-Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Banjarnegara telah menyalurkan dana APBN berupa Dana Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKD) kepada Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo dengan total Rp1,74 triliun.
Baca Juga: Wapres RI ke-9 Hamzah Haz Tutup Usia
Berdasarkan data KPPN Banjarnegara per 18 Juli, alokasi tersebut mencakup Rp922,45 miliar untuk Kabupaten Banjarnegara, dan Rp820,6 miliar untuk Kabupaten Wonosobo.
Kepala KPPN Banjarnegara, Bayu Prabowo, menjelaskan bahwa pada tahun 2024, Kabupaten Banjarnegara dialokasikan Rp1.725,39 miliar, sedangkan Kabupaten Wonosobo Rp1.576,70 miliar.
Baca Juga: Kemenparekraf Hadirkan ICEFF untuk Buka Akses Pembiayaan Pelaku Usaha
“Jumlah tersebut terlihat signifikan jika dilihat proporsinya terhadap total pendapatan daerah APBD kedua kabupaten,” katanya.
Menurut portal data Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD) Kementerian Keuangan, proporsi TKD pada pendapatan daerah APBD Kabupaten Banjarnegara mencapai 75%, sedangkan pada Kabupaten Wonosobo mencapai 76%.
Baca Juga: Terancam 10 Tahun Penjara, Kasus Ibu Bunuh Bayi Hasil Selingkuh di Punggelan Banjarnegara
Bayu menjelaskan sejak tahun 2023 penyaluran TKD dilakukan di seluruh KPPN di Indonesia termasuk KPPN Banjarnegara yang berperan untuk menyalurkan dana TKD untuk 2 (dua) kabupaten yaitu Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo.
Baca Juga: Gerindra umumkan Ahmad Luthfi sebagai bakal cagub pada Pilkada Jateng
Kinerja KPPN Banjarnegara dalam penyaluran TKD, serta pelaporan pemantauan dan evaluasi penyaluran dana TKD pada Triwulan II Tahun 2024 mendapat nilai nyaris sempurna yaitu 99,63.
Baca Juga: Kaum Syarikat Islam Banjarnegara Diminta Bersatu Perkuat Organisasi
“Hal ini sebagaimana Nota Dinas Direktur Pengelolaan Anggaran Nomor ND-1009/PB.2/2024 tanggal 4 Juli 2024 Hal Penyampaian Capaian IKU Nilai Kinerja Penyaluran Dana Transfer ke Daerah dan Nilai Kuantitas Laporan Pemantauan dan Evaluasi Penyaluran Dana Transfer ke Daerah Triwulan II Tahun 2024. Dari 5 Indikator yang dinilai yaitu Syarat, Proyeksi, Akurasi, Monev, LK-UAKPA, dan Realisasi hanya 1 indikator yang masih belum mendapat nilai sempurna yaitu indikator Syarat,” ucapnya.
Baca Juga: Fita Isnaeni, Beri Motivasi Belajar kepada Siswa SMP Negeri 4 Satu Atap Karangjambu
Artikel Terkait
Kongkow Bareng Generasi Muda Banjarnegara, dr Amalia Desiana Kenalkan Konsep Inkubator UMKM
Kaum Syarikat Islam Banjarnegara Diminta Bersatu Perkuat Organisasi
Terancam 10 Tahun Penjara, Kasus Ibu Bunuh Bayi Hasil Selingkuh di Punggelan Banjarnegara
Kemenparekraf Hadirkan ICEFF untuk Buka Akses Pembiayaan Pelaku Usaha