Namun, ia menekankan bahwa perkembangan pasar yang semakin kompetitif membutuhkan inovasi dan adaptasi. Tren pembenihan yang dahulu menjadi unggulan kini menghadapi persaingan ketat karena banyaknya stok di pasar, sehingga memengaruhi keuntungan petani ikan.
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Prabowo Presiden Pertama yang Lihat Tutup Buku APBN: Itu Luar Biasa
“Sejarah Desa Luwung dan Tanjung Anom sebagai cikal bakal pembenihan ikan air tawar kini menghadapi tantangan karena hukum pasar berlaku. Stok yang melimpah menyebabkan harga turun, dan ini berdampak pada kerugian petani,” jelas Edi.
Dorongan Sinergi Masyarakat dan Pemerintah
Edi juga menyampaikan bahwa program pemerintah, seperti makan siang gratis dengan menu berbasis ikan, menjadi salah satu peluang besar untuk mendukung sektor perikanan. Program ini telah mendapat dukungan melalui kerja sama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Kementerian Ketahanan Pangan.
“Tren saat ini lebih mengarah pada program pemerintah. Makan siang gratis menjadi peluang untuk mendukung kebutuhan nutrisi berbasis ikan. MOU antara KKP dan Kementerian Ketahanan Pangan telah disepakati untuk memastikan pasokan ikan terpenuhi,” paparnya.
Edi berharap semua pihak, termasuk masyarakat dan pemerintah, bersinergi untuk memenuhi kebutuhan pasar akan daging ikan.
“Saya mendorong semua pihak untuk bekerja sama memenuhi kebutuhan pasar, sehingga sektor perikanan di Banjarnegara bisa terus berkembang dan memberikan manfaat maksimal,” pungkasnya.
*Artikel ditulis Baskoro untuk refererensiberita.com*
Artikel Terkait
Program Upland 2024 Dinpertan Banjarnegara Tawarkan Lelang Domba Batur Produk Ternak Unggulan
Prabowo Perintahkan Bahan Baku Makan Bergizi Gratis Bersumber dari Desa untuk Gerakkan Ekonomi