teknologi

Xiaomi Guncang Pasar EV dengan Peluncuran Xiaomi SU7, Tantang Tesla dan BYD?

Minggu, 19 Mei 2024 | 20:59 WIB
Xiaomi SU7 (mi.com)

REFERENSIBERITA.COM- Xiaomi Corporation mengejutkan industri otomotif dengan peluncuran mobil listrik Xiaomi SU7 dalam tiga varian pada Maret 2024. Langkah ambisius ini dinilai untuk menantang dominasi Tesla, BYD, Porsche, dan Hyundai di pasar kendaraan listrik (EV).

Baca Juga: Perang Dingin Teknologi Chip Panas Membara! Siapa Menang?

Melalui video di channel YouTube miliknya, Dr. Indrawan Nugroho membahas secara mendalam strategi dan inovasi Xiaomi yang berani ini.

Baca Juga: Mengapa Apple Lebih Memilih Vietnam daripada Indonesia untuk Investasi Manufaktur?

Dr. Indrawan Nugroho adalah seorang pakar industri otomotif yang sering memberikan analisis mendalam tentang perkembangan terbaru di pasar kendaraan listrik.

Varian dan Harga Xiaomi SU7

Varian Standar: Dijual dengan harga 159.900 Yuan (sekitar Rp485 juta). Mobil ini dilengkapi dengan baterai 73,6 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 700 km dalam sekali pengisian dan mencapai kecepatan 100 km/jam dalam 5,28 detik.

Baca Juga: Berkat Teknologi dan AI, Perempuan di Indonesia Temukan Peluang Karier Baru

Varian Pro: Dihargai 245.900 Yuan (sekitar Rp550 juta). Baterai 94,3 kWh memungkinkan mobil ini menempuh jarak 830 km dengan akselerasi 0-100 km/jam dalam 5,7 detik.

Varian Max: Dijual seharga 399.900 Yuan (sekitar Rp672 juta). Ditenagai baterai 101 kWh dan penggerak di semua roda, varian ini mampu berakselerasi 0-100 km/jam dalam waktu hanya 2,78 detik.

Baca Juga: Profil Prof. Salim Said: Biografi Seorang Akademisi, Penulis, dan Diplomat Indonesia

Ketiga varian ini dilengkapi teknologi pengisian cepat, di mana varian Max bisa menambah jarak 510 km hanya dalam 15 menit. Peluncuran ini mendapat sambutan luar biasa, dengan Xiaomi menerima 88.898 pesanan dalam 24 jam pertama dan mencapai 100.000 pesanan dalam enam hari.

Strategi dan Inovasi Xiaomi

Dr. Indrawan Nugroho mengungkapkan bahwa terjunnya Xiaomi ke pasar EV dianggap berani, mengingat kondisi pasar yang sedang lesu dan persaingan ketat.

Halaman:

Tags

Terkini