REFERENSI BERITA - Akhir-akhir ini banyak sekali terjadi kecelakaan dari kecelakaan karena tertabrak kereta api yaitu mahasiswi BEM UI beberapa hari lalu hingga kecelakaan Balikpapan.
Kecelakaan Balikpapan kemarin, menjadi kecelakaan maut terparah di tahun 2022 ini dan membuat duka seluruh masyarakat Indonesia.
Namun, sepanjang sejarah terdapat lima kecelakaan maut yang paling parah, diantaranya di Indonesia seperti kecelakaan tragedi Bintaro.
Baca Juga: Wajib Tahu! Hindari Bertanya Seperti Ini Saat Interview
Dikutip Referensi Berita.com dari akun Instagram @otaklite pada Senin, 24 Januari 2022 berikut adakah 5 kecelakaan maut paling para sepanjang sejarah:
Pada tanggal 19 Oktober 1987 terjadi kecelakaan kereta api yang disebit-sebut sebagai sebagai yang terparah di dunia, karena kesalahan koordinasi mengakibatkan dua unit kereta ekonomi bertabrakan di Pondok Betung, Bintaro.
Sebanyak 156 penumpang kereta tewas seketika dengan kondisi yang sangat mengenaskan.
Baca Juga: Pelamar Kerja Harus Tahu, Jika Ingin Lolos Hindari Jawaban Ini Saat Interview
2. Tenggelamnya kapal Titanic 1912
Kapal pesiar termewah dalam sejarah, tenggelam pada 14 April 1912 karena menabrak gunung es di Samudera Atlantik.
Sekitar 1517 nyawa melayang dan mengakibatkan kekacauan perekonomian Inggris dan Amerika, karena banyak perusahaan besar yang menopang perekonomian global ikut dalam kapal Titanic dan meregang nyawa.
3. Pesawat KLM 4805 dan Pan Am 1736
Sebanyak 600 orang meninggal akibat buruknya komunikasi karena cuaca yang tak bersahabat di Bandara Los Rodeos di Tenerife, Kepulauan Canary, Spanyol.
Artikel Terkait
Kecelakaan Maut Tabrakan Mobil dengan Motor di Cileles, Tiga Orang Tewas di Tempat
Kronologi Kecelakaan Dua Sejoli di Ciaro Kecamatan Nagreg, Hingga Ditemukannya Tersangka
BEM UI Berduka atas Meninggalnya Bonita Amelia, Alumni Mahasiswi Farmasi Akibat Kecelakaan KRL di Depok
Ini Kronologi Tragedi Kecelakaan Beruntun, di Lampu Merah Muara Rapak Balikpapan Dini Pagi
Mengejutkan, Kisah Marwiyah dan Bowo Selamat dari Kecelakaan Balikpapan, Teuku Wisnu: Hasbunallah Ni'mal Mawla