REFERENSIBERITA.COM-Dampak dari perubahan iklim tidak hanya berpengaruh terhadap banyak kejadian bencana khususnya di Indonesia, tetapi juga berdampak kepada kondisi kesehatan manusia dan dampaknya yang dirasakan, seperti terjadinya bencana, hingga pandemi serta epidemi penyakit sehingga berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat.
Palang Merah Indonesia (PMI) menyelenggarakan Latihan Gabungan dan Temu Sibat (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) dengan tema Sinergitas dalam Membangun Ketangguhan Iklim, di Pantai Pandan Kuning dan Pantai Kali Ratu, Kebumen, Jawa Tengah.
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla menyatakan, masalah global ini harus menjadi perhatian semua pihak dan PMI berkomitmen untuk melakukan berbagai pencegahan hingga penanggulangan dampak dari perubahan iklim. Salah satunya dengan melakukan kampanye ketangguhan iklim untuk mengajak seluruh elemen masyarakat bersama-sama mempersiapkan diri dan melakukan berbagai pencegah agar dampaknya bisa diminimalkan.
Baca Juga: Pakai Rompi Bertuliskan Putra Mulyono Kaesang Pangarep Blusukan di Tangerang
“Perubahan iklim tidak bisa ditolak tapi harus diadaptasi. PMI terus berinovasi dan membuat berbagai kegiatan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan yakni menjalankan berbagai kegiatan kepalang merahan antara lain penanganan bencana, konflik, penyediaan darah yang aman dan sehat,” ujar Jusuf Kalla, saat membuka secara resmi di Hutan Kota Wanamukti Kebumen. (24/9)
Saat ini PMI juga fokus terhadap kegiatan dan aksi untuk adaptasi perubahan iklim dan menjaga kelestarian lingkungan, seperti melakukan penghijauan dengan penanaman 4 juta pohon. “Pentingnya upaya pencegahan bencana dibanding harus menghadapi bencana. Salah satu yang bisa dilakukan untuk menghindari bencana adalah dengan menanam pohon,” terang Wakil Presiden ke 10 dan 12 dihadapan 1.271 peserta dari 20 provinsi yang hadir saat pembukaan.
Jusuf Kalla yang merupakan Wakil Presiden ke 10 dan 12 ini, ikut menanam satu pohon secara simbolis.. “Relawan Sibat merupakan bagian yang tidak terlepas dari PMI, karena menjadi garda terdepan dalam melakukan berbagai aksi kemanusiaan. Kita harus bisa menanam pohon minimal satu juta pohon dalam satu tahun demi menjaga lingkungan dan kehidupan yang lebih baik, kalau perlu dua juta pohon,” pesan Jusuf Kalla.
Baca Juga: Kaesang Pangarep Klarifikasi Penggunaan Jet Pribadi, Hasil Analisis KPK Segera Diumumkan
Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 ini juga menyerahkan Penghargaan kepada Pemerintah Daerah memiliki komitmen dalam membangun ketangguhan Masyarakat melalui Program Siaga Berbasis Masyarakat, yaitu Kota Cilegon, Kab. Serang, Kabupaten Tanah Laut, Kab. Batang, Kab. Maros, Kab. Banyuwangi, Kab. Karanganyar, Kota Semarang, Kab. Kebumen, Kab. Lanny Jaya, Kota Surakarta, Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta Utara, Kota Jakarta Timur, Kab. Pasaman Barat, Kota Sukabumi, Kab. Boyolali, Kota Makasar, Kab. Malang, Kab. Wonogiri, Kab. Tegal dan Kab. Grobogan.
Ketua Bidang Relawan PMI Pusat Sasongko Tedjo menjelaskan bahwa peserta Latgab dan Temu Sibat PMI Tingkat Nasional III ini merupakan perwakilan dari 20 provinsi seluruh Indonesia, termasuk Palang Merah Singapura turut berpartisipasi pada kegiatan ini.
“Acara akan berlangsung selama lima hari dan difokuskan di Pantai Pandan Kuning Petanahan. Nantinya, peserta juga akan menanam sebanyak 50.000 pohon di pesisir Kebumen. Termasuk Kawasan Konservasi Penyu Kaliratu juga menjadi sasaran kegiatan penanaman,” terang Sasongko.
Baca Juga: Pemerintah Batalkan Kenaikan Tarif Cukai Rokok 2025, Pilih Alternatif Kebijakan Lain
Sasongko juga menyatakan terimakasih atas dukungan Kegiatan ini dapat terselenggara atas dukungan dari IFRC, ICRC, Pemerintah Kebumen, Palang Merah Amerika, Palang Merah Korea, USAID, Pemerintah Australia, Pemerintah New Zealand, Politeknik Akbara Surakarta dan pihak swasta lainnya.
Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih saat mendampingi Jusuf Kalla mengatakan, relawan PMI sejauh ini cukup berperan aktif dalam penanganan bencana. Terbukti para relawan PMI ini telah menjadi garda terdepan dalam penanganan saat Pandemi Covid-19. "PMI adalah mitra kami. Relawan yang tergabung di PMI adalah orang pilihan, yang terpanggil terutama saat terjadi bencana," ucapnya.