Tegas, Kadin Provinsi Banten tak Pernah Janji Berikan Rekomendasi Bantuan Dana untuk UMKM

REFERENSI BERITA - Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Ketatalaksanaan Kadin Provinsi Banten, Tb Hadi Mulyana menegaskan, hingga saat ini Kadin Provinsi Banten tidak pernah menjanjikan akan memberikan bantuan kepada UMKM, khsusunya di Kabupaten Pandeglang.

Menurut Tb Hadi Mulyana, isu yang beredar belakangan ini menyebutkan, terutama di Kabupaten Pandeglang, bahwa Kadin Provinsi Banten akan memberikan rekomendasi kepada UMKM agar mendapatkan bantuan dana sebesar Rp30 juta kepada UMKM.

"Ini harus diluruskan. Hingga saat ini Kadin Banten belum mengeluarkan kebijakan apapun terkait UMKM. Memang Ketua Umum Kadin Banten, Pak Amal Jayabaya akan fokus membantu UMKM. Namun tidak sekarang," tegas Tb Hadi Mulyana kepada Referensi Berita saat acara penyerahan bantuan Kadin Provinsi Banten kepada korban terdampak gempa di Kabupaten Lebak pada Sabtu, 15 Januari 2022.

Baca Juga: Pemprov Banten Salurkan Bantuan Logistik Awal Untuk Warga Terdampak Gempa Bumi

Jadi kata Tb Hadi Mulyana, isu yang beredar di Kabupaten Pandeglang itu menyesatkan. Dia meyakini isu itu dihembuskan oleh pihak yang ingin mencari keuntungan.

Informasi yang dia terima, sejumlah UMKM sudah mengeluarkan sejumlah dana untuk mengurus administrasi atau rekomendasi, yang katanya harus dilakukan di Kadin Provinsi Banten.

"Sekali lagi saya tegaskan, Kadin Provinis Banten tidak pernah mengeluarkan statemen apalagi menjanjikan akan memberikan rekomendasi kepada UMKM, sebagai syarat mendapatkan bantuan yang katanya dari Kemenparekraf," tegas Tb Hadi Mulyana lagi.

Baca Juga: Dahsyat! Ledakan Gunung Krakatau Tewaskan Ribuan Korban Jiwa, Ini Fakta Sejarahnya 

Kepada pelaku UMKM yang pernah dijanjikan akan mendapat bantuan, Tb Hadi Mulyana menyarankan untuk menahan diri, dengan tidak mengeluarkan uang untuk mengurus syarat atau rekomendasi itu.

"Silahkan cek website resmi Kemenparekraf untuk mendapat informasi yang sebenarnya. Tanyakan langsung ke dinas terkait yang ada di daerah. Jangan-jangan ini modus penipuan baru," papar Tb Hadi Mulyana.