"Tumben sebanyak dan sederas hari ini, sampai-sampai di medsos ramai-ramai menyebutnya gunung menangis," tutur Rijal.
"Karena terlihat dari jauh tiba-tiba mengalir dengan deras dari atas bukit," tambahnya.
Persawahan Warga Ikut Terendam
Rijal menuturkan, air terjun yang mengalir dari perbukitan tersebut juga menyebabkan debit air sungai meluap sehingga menyebabkan persawahan warga terendam.
Ia menilai, kurang lebih ada sekitar tiga hektare (Ha) sawah warga yang terdampak.
Di sisi lain, hujan deras yang melanda kawasan Sembalun pada sore tadi hanya sekitar 2 jam.
"Menurut analisis saya, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan banjir ini, yaitu intensitas hujan yang sangat tinggi," terang Rijal.
"Serta alih fungsi lahan, baik untuk pembangunan vila maupun perkebunan," tandasnya.
Berkaca dari hal itu, warga di Sembalun, Lombok Timur sejatinya pernah dilanda banjir bandang akibat derasnya hujan disertai angin kencang, pada Maret 2012 silam.
Luapan dari Hulu Gunung Rinjani
Pada bencana banjir yang pernah melanda Lombok Timur pada 2012 itu, sedikitnya seribu jiwa harus diungsikan, karena pemukiman mereka terendam.
Kala itu, banjir terparah terjadi di wilayah Desa Belanting, Kecamatan Sambelia.
Di desa ini, sedikitnya 700 jiwa harus diungsikan, setelah pemukiman mereka diterjang air bah disertai batu yang berasal dari luapan Sungai Putik yang membelah Kecamatan Sambelia.
Banjir juga sempat menerjang beberapa desa lain yang seluruhnya terletak di kawasan kaki Gunung Rinjani.
Artikel Terkait
Mengira Hari Kiamat, Kisah Bocah Aceh Bertahan Hidup Saat Air Banjir Mulai Naik
Mengiris Hati, Suami Hanya Bisa Pasrah usai Istrinya yang Hamil Tua Jadi Korban Tewas dalam Kebakaran di Gedung Terra Drone