Banjarnegara, referensiberita.com – Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-79 Kementerian Agama yang digelar di Alun-Alun Banjarnegara, Jumat (3/1/2025), membawa pesan mendalam tentang pentingnya harmoni antarumat beragama dan keberlanjutan hidup sejalan dengan nilai-nilai religiusitas. Penjabat (Pj) Bupati Banjarnegara, Muhamad Masrofi, yang menjadi pembina upacara, menyampaikan amanat dari Menteri Agama RI, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, MA.
Dalam amanatnya, disoroti bahwa Hari Amal Bakti tidak hanya menjadi peringatan sejarah berdirinya Kementerian Agama pada 3 Januari 1946, tetapi juga menjadi refleksi atas pengabdian untuk menciptakan masyarakat rukun menuju Indonesia Emas. Tahun ini, HAB mengusung tema “Umat Rukun Menuju Indonesia Emas” yang selaras dengan Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Juga: Adik Ipar Jokowi Anwar Usman Tidak Setuju MK Hapus Aturan Presidential Threshold, Ungkap Alasan Ini
“Kementerian Agama bertugas mendekatkan umat dengan nilai-nilai ajaran agama. Semakin dekat umat pada nilai agama, maka semakin berhasil pula misi yang diemban,” ujar Masrofi.
Dalam konteks global, Masrofi menekankan pentingnya peran agama dalam menghadapi tantangan besar seperti kerusakan lingkungan, perubahan iklim, dan kemiskinan. Forum internasional seperti COP ke-28 dan ke-29 telah mengintegrasikan nilai-nilai lintas agama melalui Paviliun Iman, sebuah platform dialog keberlanjutan dari perspektif agama. Di tingkat nasional, Deklarasi Istiqlal juga menggarisbawahi pentingnya harmoni, kemanusiaan, dan pelestarian lingkungan.
Lebih jauh, kerukunan umat beragama disebut sebagai aset tak ternilai yang dapat menginspirasi dunia. Namun, tantangan seperti korupsi, kekerasan, dan ketimpangan sosial masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dengan memperkuat moralitas dan nilai agama.
“Indonesia memiliki keberagaman luar biasa dengan lebih dari 1.340 suku bangsa dan 715 bahasa daerah. Kerukunan umat beragama adalah salah satu keajaiban dunia yang harus terus kita rawat,” tambahnya.
Baca Juga: Prabowo Perintahkan Bahan Baku Makan Bergizi Gratis Bersumber dari Desa untuk Gerakkan Ekonomi
Selain aspek kerukunan, pendidikan agama juga menjadi prioritas. Masrofi menyebut bahwa pendidikan berkualitas dan inklusif adalah fondasi sumber daya manusia yang unggul. Program makan bergizi gratis di lembaga pendidikan Kementerian Agama adalah salah satu langkah untuk mencapainya.
“Pendidikan agama yang adil dan berkeadilan harus menjangkau semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas,” katanya.
Baca Juga: Tyo Bento: Dari Penagih Utang, Hidup keras 'di Jalan' Hingga Membuka Usaha Kuliner di Banjarnegara
Kementerian Agama juga berkomitmen pada reformasi birokrasi dan pencegahan korupsi melalui penguatan meritokrasi dan integritas. “Sedikit noda akan terlihat jelas pada kain putih bersih. Mari menjadi agen perubahan yang menjaga reputasi Kementerian dan pemerintah,” tegasnya.
Baca Juga: 6 Info Beasiswa 2025 Bulan Januari-Februari Jenjang S1-S3 Luar Negeri, Ada Beasiswa LPDP
Artikel Terkait
Kemenag Banjarnegara Raih Predikat WBK 2024, Capaian Berkat Budaya Kerja Antikorupsi dan Inovasi Pelayanan