REFERENSIBERITA.COM-Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa di Desa Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, tengah melakukan persiapan untuk pelaksanaan Dieng Culture Festival (DCF) XIV yang akan berlangsung pada 23-25 Agustus 2024.
Baca Juga: Fenomena Embun Beku Kembali Menyelimuti Kompleks Candi Arjuna Dieng
"Persiapan DCF terus berjalan seperti tahun-tahun sebelumnya karena ini sudah penyelenggaraan ke-14. Mungkin Selasa (30/7) mendatang, kami akan mengadakan rapat koordinasi dengan para pemangku kepentingan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara terkait rekayasa lalu lintas dan masukan-masukan lainnya," kata Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa Alif Faozi di Banjarnegara, Jumat.
Baca Juga: Geo Dipa-UGM Berinovasi Penggunaan Pupuk dari Mineral Panas Bumi di Dieng
Ia menambahkan, beberapa divisi akan mulai mempersiapkan kegiatan seperti pembuatan panggung mulai awal Agustus. Karena tidak memiliki gudang besar, semua persiapan langsung dilakukan di lokasi acara.
Mengenai agenda kegiatan, Alif mengakui adanya beberapa penambahan yang masih menunggu kepastian, meskipun nantinya akan masuk dalam subacara seperti kegiatan terbang layang dan festival domba Batur.
Baca Juga: 7 Tempat Wisata Dieng Hits dan Harga Tiket Masuk
"Kegiatan Kongkow Budaya dipastikan akan digelar pada hari terakhir DCF XIV, seperti beberapa DCF sebelumnya," tambahnya.
Terkait pelaksanaan Ruwatan Massal Anak Berambut Gimbal, acara utama setiap DCF, Alif mengatakan kegiatan akan digelar pada Sabtu (24/8) dalam dua sesi karena adanya pemugaran Candi Srikandi yang berada di antara Candi Arjuna dan Candi Puntadewa.
Baca Juga: Telaga Menjer, Tempat Wisata Dieng Tersembunyi yang Perlu Dikunjungi
"Dengan adanya pemugaran candi tersebut, kapasitas lokasi pencukuran anak-anak berambut gimbal tidak bisa maksimal seperti DCF XIII Tahun 2022. Sesi pertama akan berlangsung pukul 09.30-10.30 WIB, dan sesi kedua pukul 10.30-11.30 WIB. Pengunjung akan dibagi menjadi dua sesi dengan tanda khusus untuk kenyamanan dan kelancaran prosesi ruwatan," jelasnya.
Baca Juga: Candi Arjuna, Candi Tertua di Indonesia, Ini Informasi Lengkapnya
Alif menegaskan bahwa lokasi ruwatan di kompleks Candi Arjuna tetap dipertahankan karena menggabungkan peninggalan budaya benda dan nonbenda yang ada di Dieng.
"Kompleks Candi Arjuna merupakan pusat peninggalan candi di Dieng, sedangkan anak-anak berambut gimbal merupakan peninggalan nonbenda yang dipercaya sebagai anak bajang dalam versi Dieng," kata Alif.
Artikel Terkait
7 Tempat Wisata Dieng Hits dan Harga Tiket Masuk
Inovasi Penurunan Angka Stunting, PT. Geo Dipa Energi Dieng Gelar Lomba Cipta Menu
Geo Dipa-UGM Berinovasi Penggunaan Pupuk dari Mineral Panas Bumi di Dieng
Fenomena Embun Beku Kembali Menyelimuti Kompleks Candi Arjuna Dieng