Bisnis Senjata Amerika: Perang Jadi Ladang Uang Triliunan?

photo author
- Rabu, 24 September 2025 | 11:45 WIB
Presiden AS, Donald Trump. (Instagram.com/@potus)
Presiden AS, Donald Trump. (Instagram.com/@potus)

Ada pula program Foreign Military Financing (FMF) yang memberi pinjaman atau hibah ke negara lain agar bisa membeli senjata Amerika. Uang yang tampak sebagai “bantuan” itu sebenarnya kembali lagi ke perusahaan-perusahaan Amerika.

Kritik Tak Pernah Reda

Meski menguntungkan secara ekonomi, ekspor senjata Amerika menuai kritik tajam. Banyak senjata mereka dipakai dalam konflik yang menimbulkan korban sipil, seperti di Yaman dan Gaza.

Baca Juga: Presiden FIFA Ucapkan Selamat untuk Erick Thohir yang Dilantik Jadi Menpora

Organisasi internasional menilai Amerika ikut bertanggung jawab atas dampak buruk tersebut. Selain itu, penjualan senjata sering memperpanjang konflik dan memicu perlombaan senjata di berbagai kawasan.

Di dalam negeri, warga Amerika juga sering mempertanyakan mengapa anggaran militer terus membengkak, sementara pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur masih kekurangan dana.

Perang Jadi Bisnis

Pada akhirnya, bagi Amerika, perang bukan hanya urusan keamanan, tetapi juga bisnis. Senjata menjadi komoditas yang menguntungkan sekaligus memperluas pengaruh politiknya di dunia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Panji Setiawan

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X