REFERENSI BERITA - Sebagai umat muslim di Indonesia kerap melakukan tradisi ziarah kubur menjelang ramadhan.
Namun, tradisi ziarah kubur menjelang ramadhan acap kali menimbulkan pro kontra di masyarakat.
Tak heran, beberapa diantaranya menanyakan tentang dalil ziarah kubur menjelang ramadhan.
Baca Juga: 7 Fakta Menarik Buah Iblis Mythical Zoan Hito Hito No Mi Model Nika, Nomor 6 Fantasi Kekonyolan
Dilansir dari nu.or.id, sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitabnya Fatawa Fiqhiyah al-Kubra (2/24) yang artinya.
"Beliau (Ibnu Hajar) ditanya tentang berziarah ke makam para wali pada waktu tertentu dengan melakukan perjalanan khusus ke makam mereka. Beliau menjawab, berziarah ke makam para wali adalah ibadah yang disunnahkan. Demikian pula perjalanan ke makam mereka.'
Baca Juga: Waduh! Di Podcast Deddy Corbuzier, Rara Si Pawang Hujan: Langit Itu Milik Rara
Lebih lanjut, dalam haditsnya, Rasulullah saw juga menjelaskan bahwa seorang Muslim yang menziarahi makam keluarganya seperti bapak, ibu, paman, bibi, dan saudara-saudaranya yang lain, maka ia akan memperoleh pahala sebesar pahala orang haji mabrur dan kelak jika ia sudah meninggal akan diziarahi malaikat. Berikut haditsnya:
أنبأنا إسماعيل بن أحمد أنبأنا حمزة أنبأنا أبو أحمد بن عدى حدثنا أحمد بن حفص السعدى حدثنا إبراهيم بن موسى حدثنا خاقان السعدى حدثنا أبو مقاتل السمرقندى عن عبيد الله عن نافع عن ابن عمر قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم " من زار قبر أبيه أو أمه أو عمته أو خالته أو أحد من قراباته كانت له حجة مبرورة, ومن كان زائرا لهم حتى يموت زارت الملائكة قبره.
Artinya: Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa berziarah ke makam bapak atau ibunya, paman atau bibinya, atau berziarah ke salah satu makam keluarganya, maka pahalanya adalah sebesar haji mabrur. Dan barang siapa yang istiqamah berziarah kubur sampai datang ajalnya maka para malaikat akan selalu menziarahi kuburannya.
Baca Juga: Ingin Hidup Sehat? Konsumsi dan Hindari Jenis Makanan Ini
Dalam hadits lain Rasulullah juga memaparkan bahwa orang yang menziarahi makam kedua orangtuanya pada setiap hari Jumat, maka perbuatannya itu tergolong dalam kategori berbakti kepada keduanya. Hadits tersebut berbunyi:
حدثنا محمد بن أحمد أبو النعمان بن شبل البصري, حدثنا أبى, حدثنا عم أبى محمد بن النعمان عن يحي بن العلاء البجلي عن عبد الكريم أبى أمية عن مجاهد عن أبى هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم "من زار قبر أبويه أو احدهما فى كل جمعة غفر له وكتب برا
Artinya: Rasulullah bersabda: Barangsiapa berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari Jumat, maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan dia dicatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya (HR Abu Hurairah).***
Artikel Terkait
Waduh! Ini Sesajen dan Ritual Rara Istiati Wulandari Sebelum Beraksi Jadi Pawang Hujan di Mandalika
Bukan Soal di Kasur dan di Dapur, Ini Tiga Ciri Wanita Yang Patut Dinikahi
Ingin Punya Anak Laki-laki, Begini Anjuran dan Cara Berjima Menurut Kitab Qurrotul Uyun
Pengantin Baru WAJIB Tahu! Ini Anjuran dan Tata Cara Berjima di Malam Pertama Dalam Agama Islam
Tips Agar Mendapatkan Anak Perempuan Menurut Anjuran Kitab Qurrotul Uyun
Hukum Buka Warung Makan di Siang Hari Saat Ramadhan, Kata Buya Yahya, Boleh Asal Penuhi Ketentuan Ini