REFERENSI BERITA - Bencana alam berupa pergeseran tanah yang terjadi hampir dua pekan silam di RT 08 RW 02, Kampung Cihuni, Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak mengakibatkan rusaknya 43 rumah yang dihuni 176 jiwa.
Ketua RT 08 RW 02 Kampung Cihuni, Hidayat menyebutkan, selain menyebabkan rusaknya puluhan rumah, pergeseran tanah juga mengakibatkan satu bangunan majelis taklim, satu masjid dan satu bangunan madrasah mengalami kerusakan yang cukup parah.
Saat ini terang Hidayat, ratusan warga Kampung Cihuni yang kehilangan tempat tinggal ditampung di Alun-alun Desa Curugpanjang.
Baca Juga: 5 Perkara Ini Bisa Sebabkan Sholat Tak Khusyuk, Kata UAS: Salah Satunya Perbaiki Wudhu
"Bencana pergeseran tanah di Kampung Cihuni terjadi pada Selasa, 22 Februari 2022 lalu. Sebanyak 48 KK (Kepala Keluarga) kehilangan tempat tinggal atau rumahnya. Dan sampai saat ini pergerakan tanah itu masih terjadi," terang Hidayat pada Kamis, 3 Maret 2022.
Karena itu, ungkap Hidayat, warga memilih bertahan di tenda pengungsian karena khawatir akan bahaya yang semakin besar.
Hidayat mengaku belum mendapat informasi akurat terkait kapan warga yang kehilangan tempat tinggalnya itu akan direlokasi ke tempat yang lebih aman.
Baca Juga: Tak Temukan Ahli Waris, Begini Penjelasan UAS Soal Bayar Hutang Ke Orang yang Meninggal
"Mungkin kami akan tinggal di sini (tenda pengungsian) sekitar dua bulan lagi. Kami dengar, tanah untuk pemukiman baru warga Cihuni sudah disiapkan Pemkab Lebak. Mudah-mudahan benar adanya. Sebab tidak mungkin kami terus bertahan dan tinggal di tenda pengungsian ini," harap Hidayat.
Dilain sisi Hidayat juga mengaku bersyukur, karena kondisi kesehatan pengungsi secara umum cukup baik. Sebab petugas dari Puskesmas setempat terus memantau kondisi pengungsi.
"Bantuan pangan juga Alhamdulillah cukup. Kami mendapat bantuan dari beberapa pihak yang peduli kepada kami. Salah satunya dari Kadin Provinsi Banten," ungkap Hidayat.
Baca Juga: Selain Bisa Usir Setan! Kata Syekh Ali Jaber: Ini Keutamaan Ayat Kursi Saat Dibaca Setelah Sholat
Namun demikian lanjut Hidayat, pihaknya juga masih mengharapkan bantuan lainnya seperti obat-obatan, minyak kayu putih dan lainnya. Sebab kondisi cuaca saat ini tidak bersahabat.
"Pengungsi tinggal di tenda darurat dan tidur beralaskan seadanya dan kedinginan, pasti rawan terkena penyakit. Ini yang kami khawatirkan," pungkas Hidayat.***
Artikel Terkait
Kenali Mitigasi Bencana Alam, Gunung Berapi, Banjir dan Gempa Bumi
Sungai Cibanten Meluap, Kota Serang Dikepung Banjir, Ketinggian Air Capai Seatap Rumah
Banjir Kepung Kota Serang, Inilah Tiga Prioritas Janji Politik Syafruddin dan Subadri
Selain Berikan Bantuan Obat-obatan untuk Korban Banjir, Kadin Provinsi Banten juga Dirikan Dapur Umum