REFERENSI BERITA - Arus perubahan zaman berlangsung sangat cepat dan merambah pada hampir semua bidang. Praktis kecenderungan tantangan dan dinamika yang dihadapi juga lebih beragam.
Kondisi ini memerlukan adanya sikap arif dan adaptif dari seluruh elemen masyarakat, tidak terkecuali Nahdlatul Ulama (NU).
Selaras dengan hal itu, Katib PBNU, KH Faiz Syukron Makmun (Gus Faiz) menyatakan bahwa kemajuan teknologi sebagai subjek utama perubahan telah mendorong manusia untuk mengadaptasikan diri secara cermat.
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu, Jangan Nikahi Laki-Laki Seperti Ini
Hal itu disampaikannya di sela acara peringatan Harlah Nahdlatul Ulama yang dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pendirian Institut Nahdlatul Ulama Banten (INUBA) beberapa waktu lalu.
Gus Faiz menjelaskan bahwa banyak contoh untuk mengilustrasikan perubahan-perubahan yang terjadi di sekitar kita.
"Dalam hal transportasi misalnya, tidak ada lagi orang menunggu dan melambaikan tangan untuk naik taksi. Saat ini hanya dengan kendali smatrphone, orang bisa dengan mudah memesan kendaraan untuk datang menjemput," terang Gus Faiz mencontohkan.
Baca Juga: Livy Renata, Gadis Polos yang Kuasai Empat Bahasa
"Di satu sisi, kesemerawutan transportasi yang diakibatkan oleh metro mini juga bisa terselesaikan dengan keberadaan teknologi," tambahnya.
Contoh lain yang sangat jelas ialah perubahan dalam bidang telekomunikasi dan informasi yang membuat media cetak dan televisi sudah banyak ditinggalkan, baik oleh kaum milenial maupun oleh generasi tua.
Itu hanya sedikit contoh yang memperlihatkan betapa perubahan disegala bidang berlangsung sangat cepat dan bahkan meluas ke dunia pesantren.
Baca Juga: Luhut Tanggapi Dubes AS yang Kritik Kebijakan Indonesia Kurangi Impor: 'Saya Ingin UMKM Naik Kelas'
"Saya tidak melihat Kyai di Banten 20 tahun yang lalu itu akrab dengan teknologi. Tiba-tiba Kiai Junaid begitu lancar berkomunikasi via zoom dengan saya," ungkap.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa ekslusifitas pembelajaran di pesantren tidak lagi sama.
Artikel Terkait
Polemik Kemenag untuk NU, Menag: Kemenag Milik Semua Agama
Jelang Muktamar NU Ke 34, PMII Cilegon, ASDP Merak dan PC. NU Cilegon Gelar Istighosah di Pelabuhan Merak
Mukhtamar ke-34 NU di Lampung, Ini Rundown Acaranya
Muktamar ke-34 NU Rekomendasi RUU Perubahan Iklim, DPD RI: Kita Patut Berikan Penghormatan Setinggi-Tingginya
Tolak Pembelian Tanah Dihargai 20 Ribu Permeter, Aliansi Rakyat Margatirta: NU Juga Haramkan Perampasan Tanah