Penjelasan tambahan dalam unggahannya juga memuat ucapan terima kasih kepada orang-orang terdekat dan pihak manajemen.
Namun, ia tidak memberikan penjelasan mengenai alasan waktu pengumuman, selain menyebut bahwa ia ingin hidup “lebih jujur terhadap diri sendiri.”
Publik merespons informasi ini dengan beragam cara.
Ada yang menganggapnya sebagai pernyataan personal, sementara sebagian lainnya menilai bahwa keberadaan isu tersebut di ruang publik bisa menimbulkan perdebatan, terutama terkait batasan antara privasi figur publik dan konsumsi informasi oleh penggemar.
Sejumlah pengamat budaya populer mengingatkan bahwa penyampaian informasi personal figur publik, terutama yang berkaitan dengan identitas dan medis, harus ditempatkan dalam konteks netral. Mereka menekankan pentingnya tidak menjadikan pernyataan tersebut sebagai bahan spekulasi atau generalisasi, karena dapat memicu pergeseran opini yang tidak berbasis fakta.
Beberapa analis juga mengingatkan bahwa penyebaran informasi sensitif tanpa konteks dapat mendorong salah tafsir, sehingga pemberitaan perlu tetap proporsional.
Isu identitas gender di kalangan figur publik kerap dipahami secara beragam oleh masyarakat, sehingga sikap berhati-hati dapat mencegah berkembangnya narasi yang tidak sesuai dengan fakta yang disampaikan.
Baca Juga: APBN Tertekan Gegara Musibah, DPR Usulkan Presiden Bentuk Lembaga Baru untuk Atasi Bencana
Dengan demikian, pengungkapan Cocona menjadi salah satu peristiwa yang dicatat dalam perkembangan industri musik, tetapi tetap harus dilihat sebagai informasi personal yang dilaporkan apa adanya, tanpa perlu dilekatkan pada agenda atau arahan tertentu.