“Dalam rapat kerja ini tentunya sinergisitas akan memunculkan keunggulan-keunggulan dari Kanwil dan keunggulan dari PTKIN yang nantinya dapat menangkap potensi-potensi dari siswa-siswi kita, mahasiswa-mahasiswa kita dan santri-santri kita,” tutur Prof Ali Ramdhani.
Baca Juga: Berikut Faktor Penyebab Belanda Keluar dari Indonesia, Kunci Jawaban Pelajaran Sejarah IPS Kelas 9
Lebih dari itu, sambung Profesor Ali Ramdhani, kolaborasi antara Kanwil dan PTKIN tak lain adalah upaya memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, dimana hal tersebut sesuai dengan tagline yang kini diusung oleh Kementerian Agama RI, yakni transformasi layanan umat.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Tinggi Kegamaan Islam (Diktis), Profesor Amin Suyitno mengatakan, minat lulusan Madrasah Aliyah (MA) terhadap perguruan tinggi keagamaan Islam masih minim. Menurutnya, itu tidak sebanding dengan banyaknya MA dan jumlah alumninya.
"44 Persen justru dari SMA, jadi hanya terpaut 2 persen. Itu artinya minat alumni Madrasah Aliyah tidak terlalu siginifikan dibanding dari jumlah Madrasah Aliyah dan para alumni siswanya," kata Profesor Amin.
Baca Juga: Terupdate Pagi Ini, Kode Redeem FF 8 Maret 2022 Berhadiah Ribuan Diamond dan Skin
"Dan ini lagi-lagi harus jadi perhatian kita bersama. Sejumlah Madrasah Akiyah Negeri, apalagi MAN IC telah dibiayai relatif besar oleh Kementerian Agama, tetapi ironinya animo alumni madrasah unggulan, belum sepenuhnya kuliah ke PTKIN," imbuhnya.
"Tentu kita berkepentingan alumni Madrasah Aliyah yang exelent itu menjadi calon mahasiswa PTKIN supaya kemudian nanti prestasi PTKIN terus berkesinambungan," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Soal Polemik Perguruan Tinggi Murah, Pemerintah Daerah tak bisa Intervensi
Ramai Edaran Penerima Bantuan Pesantren, Kemenag Pastikan Hoaks
Polemik Kemenag untuk NU, Menag: Kemenag Milik Semua Agama
Kemenag: Kehadiran UISSI Dobrak Keterbatasan Akses Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam
Hari Pertama Pengosongan Lahan UIII, Kuasa Hukum Kemenag: Warga Sangat Kooperatif