Ilmu Pengetahuan, Ulama Akherat dan Ulama Dunia, Ini Penjelasan Imam Al-Ghozali Dalam Kitab Ihya Ulumudin

REFERENSI BERITA - Imam Al Ghazali menerangkan tentang dua ciri ulama yaitu ulama akherat dan ulama dunia. Namun, menurut Al Ghazali yang terpenting ialah kita mengetahui tanda-tanda yang membedakan ulama dunia dan ulama akherat.

Ulama akherat ialah ulama yang tidak menjual ilmu pengetahuannya untuk tujuan duniawi, sedangkan ulama dunia ialah ulama yang tujuannya mencari kesenangan dunia, kemegahan duniawi dan kedudukan.

"Telah kami terangkan dahulu ayat dan hadist tentang kelebihan ilmu dan ulama (ahli ilmu). Dan mengenai ulama duniawi telah datang penegasan-penegasan yang tegas, yang menunjukan bahwa mereka memperoleh azab yang sangat keras pada hari kiamat, dibandingkan dengan orang lain," dikutip dari kitab Ihya Ulumudin hal. 224.

Baca Juga: Ini Resep Atasi Demam, Demam Berdarah, Masuk Angin Hingga Typus Minggat, Ini Resepnya Menurut dr. Zaidul Akbar

Nabi Muhamad SAW bersabda: "Manusia sangat memperoleh azab pada hari kiamat ialah orang yang berilmu yang tidada bermanfaat dengan ilmunya," seperti dikutip Referensi Berita.com dari Kitab Ihya Ulumudin hal. 225 pada Rabu, 29 Desember 2021.

Nabi Muhamad SAW bersabda: "Adalah pada akhir zaman, orang-orang yang beribadah yang bodoh dan orang-orang yang berilmu yang tidak beribadah (fasiq),".

Nabi Muhamad SAW bersabda: "Janganlah engkau mempelajari ilmu pengetahuan untuk bersombong-sombong dengan sesama berilmu, untuk bertengkar dengan orang-orang yang berpikiran lemah dan untuk menarik perhatian orang ramai kepadamu. Barangsiapa berbuat demikian maka ia dalam neraka,".

Baca Juga: Tips Atasi Kantung Mata Hitam, Wasir dan Ejakulasi Dini, Ini Kata dr. Zaidul Akbar

Nabi Muhamad SAW bersabda: "Sesungguhnya aku lebih takut padamu, kepada yang bukan dajal dari dajal," lalu orang menanyakan: "Siapakah itu?" maka Nabi menjawab: "Imam-imam (pemuka-pemuka) yang menyesatkan,".

Nabi Muhamad SAW bersabda: "Barangsiapa bertambah ilmunya dan tidak bertambah petunjuk, niscaya ia tidak bertambah dekat melainkan bertambah jauh dari Allah,".

Dengan hadist ini, menunjukan betapa besarnya bahaya ilmu. Orang yang berilmu, adakalanya menderita kebinasaan abadi atau kebahagiaan abadi. Dengan berkecimpung dalam ilmu pengetahuan, orang yang berilmu itu tidak memperoleh keselamatan, jika tidak mendapat kebahagiaan.

Baca Juga: Tips Cegah Kanker, Darah Tinggi, Ini Resepnya Menurut dr. Zaidul Akbar

Adapun atsar (kata-kata sahabat dan ulama-ulama terdahulu) diantaranya Umar ra: "Yang paling saya takutkan kepada ummat ini, ialah orang munafik yang berilmu," orang bertanya bagaimana ada orang munafiq berilmu? "Berilmu di lidah, bodoh di hati dan diperbuatan,".

Berkata Al-Fudhail bin Iyadh ra: "Saya menaruh belas kasihan kepada tiga orang yaitu orang mulia dalam kaumnya yang menghinakan diri, orang kaya dalam kaumnya yang memiskinkan diri, dan orang yang berilmu yang dipermainkan dunia,".