M Jaenal Arifin: BUMN dan BUMS di Kota Cilegon Kurang Peduli Pengusaha Lokal

photo author
- Jumat, 16 Juni 2023 | 19:30 WIB
 Wakil Ketua Umum Kadin Banten Bidang Pemberdayaan Kawasan Industri, M Jaenal Arifin. (Referensi Berita)
Wakil Ketua Umum Kadin Banten Bidang Pemberdayaan Kawasan Industri, M Jaenal Arifin. (Referensi Berita)

REFERENSI BERITA - Sejumlah perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) yang beroperasi di Kota Cilegon, sejauh ini belum banyak melibatkan perusahaan lokal.

Padahal keterlibatan pengusaha lokal sangat penting untuk menjaga keharmonisan dunia antara perusahaan bermodal besar dengan pengusaha daerah.

Wakil Ketua Umum Kadin Banten Bidang Pemberdayaan Kawasan Industri, M Jaenal Arifin mengungkapkan hal itu kepada Referensi Berita pada Jumat, 16 Juni 2023.

Baca Juga: Budi Prasetyo akan Pimpin Kadin Kota Tangerang Lima Tahun ke Depan, ini Visi dan Misinya

M Jaenal Arifin mengungkapkan, sejauh ini tidak lebih dari 30 persen pengusaha di Kota Cilegon khususnya, dan Provinsi Banten umumnya yang bekerja sama dengan BUMN dan BUMS di Kota Cilegon.

"Jelas sangat ironis. Mereka (BUMN dan BUMS) beroperasi dan mendulang keutnungan di wilayah Provinsi Banten. Sementara keterlibatan perusahaan di Banten sendiri sangat minim. Ini pasti ada yang salah," papar M Jaenal Arifin.

Menurut dia, BUMN dan anak perusahaannya umumnya tersebar di wilayah Kota Cilegon. Begitu juga BUMS jumlahnya sangat banyak. Namun kepedulian mereka untuk merangkul pengusaha lokal sangat memprihatinkan.

"Contoh kecil saja, proyek pemeliharaan lingkungan perusahaan saja dikerjakan oleh oengusaha luar Banten. Padahal perusahaan lokal Banten sangat banyak dan hasil pekerjaannya berani diadu," tegasnya.

Baca Juga: Pengangkatan Penjabat Sekda Banten sedang Berproses di Kemendagri

Karenanya M Jaenal Arifin mengumbau industri yang ada di Kota Cilegon khususnya dan Banten umumnya, untuk memberdayakan pengusaha lokal.

Keran komunikasi antara perusahaan besar dengan pengusaha lokal juga kurang terbuka lebar. Sikap tertutup dari petinggi BUMN dan BUMS juga menjadi penyebab kurang harmonisnya hubungan industri.

"Saya ambil contoh saja, di Kota Cilegon ada pabrik baja berlabel Krakatau Steel dan sejumlah anak perusahaannya. Ada juga Lotte Chemcical, Indonesia Power dan masih banyak lagi yang lainnya. Sejauh ini mereka kurang peduli dengan pengusaha lokal," terangnya lagi.

Baca Juga: Titik Longsor Ruas Jalan Ciparay-Cikumpay Lebak segera Ditangani Dinas PUPR Provinsi Banten

Hal yang tak kalah pentingnya lagi lanjut M Jaenal Arifin, perusahaan yang ada di Provinsi Banten itu seolah tak memperdulikan Peraturan Presiden Nomor: 18 Tahun 2022 tentang Kadin.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rukman Nurhalim Mamora

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X