Waspada Musim Pancaroba, Begini Kata Ketua Ikatan Apoteker di Banjarnegara

REFERENSIBERITA.COM – Fenomena musim pancaroba atau pergantian musim yang saat ini tengah melanda di Indonesia perlu diwaspadai oleh masyarakat.

Pada musim ini, kondisi cenderung tidak menentu dengan Anomaly cuaca yang masih berubah-ubah.

Seperti yang sedang dirasakan oleh masyarakat di wilayah Banjarnegara dan sekitarnya, dimana cuaca panas terik tiba-tiba turun hujan deras.

Kondisi tersebut diperkirakan masih akan terjadi dalam beberapa hari kedepan seperti yang diperkirakan oleh BMKG Jawa Tengah melalui laman www.bmkg.go.id

Baca Juga: Musim Pancaroba, Dokter PMI Banjarnegara Ingatkan Masyarakat Waspada Demam Berdarah

Melalui perkiraan tersebut, masyarakat dihimbau untuk waspada terhadap beberapa potensi terjadinya hujan lebat disertai angin, dan potensi terjadinya banjir, tanah longsor, pohon tumbang dll.

Selain itu masyarakat juga dihimbau untuk waspada terhadap beberapa kemungkinan munculnya beberapa penyakit seperti flu, batuk, pilek, flu Singapura, gatal-gatal, diare hingga demam berdarah.

Kepada tim referensi berita, ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) cabang Banjarnegara Heni Setyo Turistanto mengatakan, kondisi seperti saat ini masyarakat hendaknya menjaga imunitas atau kekebalan tubuh.

“Salah satunya yakni mengkonsumsi berbagai asupan bergizi serta Vitamin yang mendorong untuk menjaga daya tahan tubuh,” ujarnya.

Baca Juga: Wanadadi, Ada Tempat Wisata Terbaru di Banjarnegara 2024 yang Menarik Dikunjungi

Lebih jauh dia menjelaskan, secara garis besar kondisi setiap individu berbeda-beda untuk itu paling tepat menurutnya yakni menakar semua sesuai kebutuhan kita masing-masing.

“Herpes, flu singapura, batuk dan flu serta penyakt mata saat ini sedang marak di beberapa wilayah, untuk itu kita harus waspada,” tegasnya.

Pihaknya menekankan kepada masyarakat agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

“Setelah tahu akan bahayanya, maka kita harus menekan dan menghindari penularannya karena lebih baik mencegah dari pada mengobati,” pungkasnya. ***