Jakarta, referensiberita.com– Dalam rangka memperingati Bulan Keamanan Berinternet 2025, Google Indonesia memaparkan berbagai langkah strategis yang diterapkan untuk memastikan keamanan pengguna di dunia digital. Melalui kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan program edukasi, Google berkomitmen menciptakan lingkungan daring yang lebih aman bagi masyarakat Indonesia.
Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia, Putri Alam, menyampaikan bahwa inovasi Google mencakup perlindungan di mesin pencari, fitur keamanan perangkat, edukasi literasi digital, hingga pengawasan konten berbahaya. Berikut beberapa langkah utama yang telah diterapkan:
1. Mesin Pencarian Lebih Aman
Sebagai penyedia layanan pencarian terbesar, Google mengembangkan fitur Google Safe Browsing yang mampu mendeteksi ancaman seperti phishing, malware, dan penipuan daring. Hingga awal 2025, teknologi ini telah melindungi lima miliar perangkat dari berbagai serangan siber.
Baca Juga: Menyoal Ramainya Tren #KaburAjaDulu, Istana: Merantau ke Luar Negeri Harus Punya Skill
Selain itu, fitur "Enhanced Protection Mode" yang diperkenalkan pada Google Chrome sejak 2020 semakin canggih dalam mengenali situs berbahaya. AI dan machine learning juga membantu Google dalam mengidentifikasi dan memblokir hingga 100 ribu situs judi online setiap harinya.
2. Enhanced Fraud Protection untuk Perangkat Android
Google Play Protect kini dilengkapi fitur "Enhanced Fraud Protection" yang dirancang untuk melindungi pengguna Android dari modus penipuan digital. Salah satu bentuk penipuan yang diantisipasi adalah sideloading—metode pemasangan aplikasi dari luar Google Play Store yang sering dimanfaatkan oleh penipu.
Fitur ini secara otomatis akan memblokir aplikasi yang mencurigakan, terutama jika mencoba mengakses One Time Password (OTP) atau merekam layar perangkat tanpa izin pengguna.
3. Digital Talent Scholarship: Mencetak Ahli Keamanan Siber
Google turut mendukung program Digital Talent Scholarship yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Dalam tiga tahun terakhir, sebanyak 540 talenta digital telah menerima sertifikasi keamanan siber, memperkuat ekosistem profesional di bidang ini.
4. Google Priority Flaggers: Pengawasan Konten Berbahaya
Artikel Terkait
3 Fakta Menarik Bobby Kertanegara, Kucing yang Pernah Bikin Prabowo Merasa Iba hingga Duduki Peringkat Pencarian Teratas Google!
Google News Showcase Diluncurkan 2025: Komitmen Google Dukung Jurnalisme Berkualitas di Indonesia
Google Salah Tampilkan Kurs Dollar ke Rupiah Jadi Rp8.170, Terungkap Penyebab dan Bahayanya