REFERENSI BERITA - Sejumlah anggota Kongres Amerika Serikat berkunjung ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Kehadiran mereka bersama Wakil Dubes Amerika Serikat Michael Kleine diterima langsung oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Di kesempatan itu Menag didampingi Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Kepala Balitbang-Diklat Achmad Gunaryo, serta para staf khusus dan staf ahli Menteri Agama.
Baca Juga: Bursa Calon Ketua Umum Kadin Banten, M. Azhari Jayabaya bisa jadi Calon Tunggal
"Kita ini beruntung. Sebab, Indonesia memiliki ormas keagamaan yang mungkin tidak ada di negara lain, dan jumlahnya bisa ratusan," kata Menag, seperti dikutip dari laman kemenag.go.id, Sabtu, 13 November 2021.
"Ini yang selalu membantu kami dalam berkomunikasi dengan akar rumput. Praktis, keharmonisan umat bisa dijaga atas bantuan ormas keagamaan," lanjutnya.
Yaqut mengaku bahwa Indonesia juga mengalami sejumlah tantangan dalam merawat harmoni di tengah keragamaan.
Baca Juga: Ciptakan Destinasi yang Nyaman, Pemprov Banten Lengkapi Fasilitas Pariwisata di Banten Selatan
Menurutnya, Pancasila menjadi titik temu di antara keragaman yang ada di Indonesia.
Kerukunan umat beragama di Indonesia mendapat apresiasi dari Kongres Amerika.
Salah satu anggota kongres Amerika yang hadir, Juan Carlos Vargas, menilai, Indonesia bisa menjadi contoh nyata bahwa prinsip Islam bisa berjalan secara harmoni dengan prinsip demokrasi.***
Artikel Terkait
Presiden Palestina Komentari Dingin Kemenangan Joe Bidang Pada Pilpres Amerika
Menag Minta tak ada Kelompok yang Merasa Hebat dan Unjuk Kekuatan
Di Amerika Serikat Polusi Udara Merugikan hingga Rp35 Juta per Orang tiap Tahun
Heboh! Pakar Kesehatan Amerika Sebut, Politikus dan Ulama Bisa Lebih Berbahaya Dari Virus Covid-19
Polemik Kemenag untuk NU, Menag: Kemenag Milik Semua Agama