Perundingan Damai di Gaza ala Trump-Netanyahu Temui Jalan Terjal, Kini Peringatkan Hamas yang Enggan Ikut Lucut Senjata

photo author
- Senin, 6 Oktober 2025 | 18:34 WIB

Baca Juga: Kronologi Truk Timpa 5 Korban dari Atas Jembatan Tol di Serang: Diduga Rem Blong dan Sopir Ngantuk

Presiden AS itu bahkan menargetkan tahap pertama rencana damai 20 poinnya rampung minggu ini.

“Saya diberitahu bahwa tahap pertama harus selesai pekan ini dan saya meminta semua pihak untuk bertindak cepat,” ungkap Trump.

Trump lantas memperingatkan Hamas untuk tunduk dalam rencana-rencana "perdamaian" yang dibuat oleh pihaknya.

“Waktu sangat krusial, jika tidak, pertumpahan darah besar-besaran akan terjadi—sesuatu yang tidak diinginkan siapa pun!” tegasnya.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Siap Pangkas Anggaran Makan Bergizi Gratis Jika Tak Terserap hingga Akhir Oktober 2025

Di sisi lain, Pernyataan Trump itu juga dinilai telah menegaskan Mesir sebagai tuan rumah perundingan damai di Gaza itu juga memiliki pengaruh Washington yang cukup kuat, sehingga mampu memaksa pihak Israel-Hamas dapat duduk satu meja.

Israel: Perang Akan Berlanjut Jika Damai Gagal

Di lain pihak, nada optimistis dari Trump tidak sepenuhnya menular ke Tel Aviv.

Kepala Staf Militer Israel, Eyal Zamir sempat menegaskan pihaknya tidak berencana untuk segera mematuhi gencatan senjata sejauh ini.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Siap Pangkas Anggaran Makan Bergizi Gratis Jika Tak Terserap hingga Akhir Oktober 2025

“Situasi operasional telah berubah, dengan level politik mengubah pencapaian militer menjadi keuntungan diplomatik,” ujarnya dalam pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Israel, pada Minggu, 5 Oktober 2025.

“Jika upaya politik gagal, kami akan kembali berperang,” imbuh Eyal Zamir.

Hamas: Kami Bukan Bagian dari Rencana AS

Sementara dunia menunggu tanda-tanda positif dari meja perundingan, Hamas justru menegaskan jarak dengan rencana AS.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Panji Setiawan

Rekomendasi

Terkini

X