Trump Klaim Hancurkan Tiga Fasilitas Nuklir Iran, Ancam Serangan Lebih Besar Jika Damai Ditolak

photo author
- Minggu, 22 Juni 2025 | 15:58 WIB

REFERENSIBERITA.COM– Ketegangan di Timur Tengah memanas setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan bahwa pasukan AS telah melancarkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir utama milik Iran.

Aksi militer ini menandai langkah besar Washington dalam mendukung kampanye bersenjata yang lebih luas bersama Israel terhadap Teheran.

Trump mengonfirmasi operasi militer tersebut dalam pidato resmi yang disiarkan televisi pada Sabtu 21 Juni 2025 (waktu setempat).

Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Minta Kemenag Perketat Seleksi Kesehatan Calon Jemaah Haji Tahun Depan

Ia menyebut serangan itu sebagai "keberhasilan militer yang spektakuler".

"Fasilitas pengayaan nuklir utama Iran telah sepenuhnya dan sepenuhnya dihancurkan," ujar Trump dalam pidatonya, dikutip Minggu 22 Juni 2025.

Trump juga mengingatkan bahwa Iran kini berada di persimpangan antara "perdamaian atau tragedi", dan memperingatkan akan adanya serangan lanjutan yang lebih besar jika Iran menolak dialog damai.

"Jika perdamaian tidak segera terwujud, kami akan menyerang target-target lainnya dengan tepat, cepat, dan terampil," tegasnya.

Baca Juga: Curhatan Netanyahu, Perang Israel-Iran Membuat Anaknya Harus Membatalkan Acara Pernikahan

Sebelumnya pemerintahan AS telah menghubungi pihak Iran secara diplomatis dan menyampaikan bahwa serangan tersebut bukan dimaksudkan untuk menggulingkan pemerintahan, melainkan murni sebagai bagian dari strategi militer.

Trump juga merinci tiga lokasi nuklir yang menjadi sasaran, yakni Natanz, Isfahan, dan Fordow.

Baca Juga: Prabowo Kenang Bantuan Rusia Sejak Awal Indonesia Merdeka saat Bertemu Putin, Peringati 75 Tahun Hubungan Baik Dua Negara

Ia menyebut sebanyak 30 rudal Tomahawk telah ditembakkan ke dua lokasi pertama, sementara enam bom penghancur bunker dijatuhkan ke fasilitas bawah tanah di Fordow.

Langkah ini dipandang sebagai eskalasi besar yang berpotensi menjerumuskan kawasan ke dalam konflik regional baru.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Panji Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X