REFERENSIBERITA.COM- Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China terkait kebijakan tarif balasan atau resiprokal Presiden AS, Donald Trump, kian menuai sorotan publik internasional.
Sebelumnya, Presiden China, Xi Jinping membalas Tarif Trump yang membuat ketegangan meningkat. Hal itu menyebabkan bea masuk impor barang antara AS-China melonjak melampaui 100 persen.
Terkini, Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Scott Bessent dan kepala negosiator perdagangan Jamieson Greer akan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China, He Lifeng di Jenewa, Swiss akhir pekan ini.
Baca Juga: Guru Les Privat Datang ke Rumah Surabaya Neacourse, Solusi Efektif untuk Bimbingan Belajar di Rumah
Dilansir dari Reuters, Bessent menuturkan pertemuan itu akan membicarakan langkah pertama menuju penyelesaian perang dagang yang mengganggu ekonomi global.
Bessent juga menyebut, pertemuan pihaknya dengan negosiator China akan membahas pengurangan tarif yang lebih luas.
"Menurut saya ini akan menjadi de-eskalasi. Kita harus meredakan eskalasi sebelum kita dapat bergerak maju," kata Bessent di AS, pada Rabu, 7 Mei 2025.
Baca Juga: Neacourse Buka Layanan Guru Les Privat di Banjarnegara, Sudah Dipercaya Ratusan Siswa
Pembicaraan juga akan mencakup bea masuk atas produk-produk tertentu yang masuk dari China ke AS.
Kontrol ekspor dan keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri pengecualian 'de minimis' atas impor bernilai rendah.
Di sisi lain, juru bicara Kementerian Perdagangan China kemudian mengonfirmasi pihaknya telah setuju untuk bertemu dengan utusan AS.
"Dengan dasar pertimbangan penuh atas ekspektasi global," tutur seorang juru bicara China. Kepentingan China dan daya tarik industri dan konsumen AS, China telah memutuskan untuk melibatkan kembali AS," tungkasnya.***
Artikel Terkait
Update Tarif Resiprokal Trump: Terapkan Tarif 100 Persen untuk Semua Film yang Diproduksi di Luar AS