REFERENSI BERITA - Terduga teroris dr Sunardi meninggal dunia setelah di tembak mati oleh Densus 88 pada Kamis 10 Maret 2022.
Terduga teroris dr Sunardi tersebut menghembuskan nafas terakhirnya di Bendosari, Sukoharjo setelah beberapa peluru bersarang di tubuhnya.
Tim Densus 88 anti teror terpaksa menembak dr Sunardi lantaran saat proses penangkapan terjadi aksi perlawanan.
Baca Juga: Kembali Erupsi! Ini Mitos Gunung Merapi, Dari Pasar Angker Hingga Ada Keraton Kerjaan Gaib
Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi! 8 Dukuh di Boyolali Diguyur Hujan Abu, Warga Diharap Waspada
Namun dibalik itu semua, terdapat fakta mengejutkan dari kerabat dr Sunardi.
Menurut keterangan kerabat atau teman dr Sunardi yang ditulis dalam akun Facebook yang dikutip Referensiberita.com Wadda Umar menyatakan bahwa dirinya sudah kenal sejak 2009.
Kebersamaan tersebut dijelaskan Wadda Umar saat diirnya bersama dr Sunardi menjadi relawan saat musibah gempa Padang.
Baca Juga: Mendag Lutfi Sebut Stok Minyak Goreng Aman, Ibu-ibu di Kendari Tercekik Harga Rp70.000
Baca Juga: 11 Maret Hari Apa? Berikut Profil dan Biodata Letjen Soeharto Pelaksana Mandat Supersemar
Tak hanya itu saja, dr Sunardi pun saat terjadi bencana akan mengirimkan relawan kemanusiaan untuk membantu korban.
"Setiap ada bencana beliau mengirimkan relawan ke lokasi bencana dengan misi kemanusiaan," tulisnya.
Akan tetapi, dirinya kaget orang yang mengajarkan arti kemanusiaan telah meninggal dunia setelah ditembak mati Densus 88 akibat melakukan perlawanan.