Ford Bangkit dari Jurang Kehancuran, Strategi dan Inovasi Allan Mulally

REFERENSIBERITA.COM-Ford Motor Company adalah ikon Amerika yang pernah menguasai 56% pangsa pasar otomotif dunia. Mereka berhasil memproduksi mobil secara massal menggunakan sistem perakitan yang membuatnya mampu menjual mobil dengan harga terjangkau.

Baca Juga: Persaingan Bisnis Makin Ketat, Perusahaan disarankan Terapkan 3 Strategi Inovasi Berikut

Antara tahun 1913 hingga 1925, dengan model T, Ford meraih sukses besar. Namun, setelah menempuh perjalanan puluhan tahun, pada tahun 2006 Ford dihantam krisis besar di tengah utang yang terus menggunung.

Baca Juga: Inilah Cara Yang Harus Dilakukan Gen Z Dalam Membangun Kesuksesan Bisnis dan Karir

Mereka merugi $17 miliar, dan nilai sahamnya anjlok dari $17 pada tahun 2004 menjadi hanya $8 pada tahun 2006. Ini adalah mimpi buruk bagi perusahaan yang telah lama berjaya.

Krisis Internal Ford

Baca Juga: Google Hentikan Fitur Chat di Profil Bisnis Mulai 31 Juli 2024

Ford mengalami berbagai masalah internal yang mengancam kelangsungan hidupnya. Konflik internal muncul setelah Ford mengakuisisi brand-brand besar seperti Volvo, Jaguar, dan Land Rover.

Baca Juga: 15 Ide Bisnis Milenial Modal Kecil 2024, Hasilkan Cuan

Gesekan dalam urusan sumber daya dan brand, serta konflik kepemimpinan, memperburuk situasi. Inefisiensi manajemen terlihat dari pengambilan keputusan yang lambat dan birokratis, yang mengakibatkan perusahaan tidak mampu merespons ancaman dengan cepat dan gesit.

Struktur biaya yang membengkak menyebabkan margin keuntungan lebih rendah dibandingkan pesaing.

Baca Juga: Raksasa Teknologi Berlomba dalam Industri Bioteknologi, Investasi Miliaran Dolar dan Inovasi AI

Selain itu, Ford tidak peka terhadap kebutuhan konsumen dan perkembangan pasar. Mobil-mobil Jepang yang lebih andal dan inovatif merangsek menguasai pasar, sementara penjualan Ford anjlok karena produknya tidak sesuai dengan preferensi konsumen. Selama dua tahun, penjualan mereka turun 200.000 unit.

Merekrut Allan Mulally