REFERENSIBERITA.COM- Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orda Banjarnegara berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Hal ini diungkapkan Ketua ICMI Banjarnegara, Dr. Mukhlish, M.Si., saat mengadakan survei di Desa Mlaya, Kecamatan Punggelan, yang direncanakan menjadi Desa Cendekia pada Jumat (18/10/2024).
Dr. Mukhlish bersama pengurus ICMI lainnya diterima oleh Kepala Desa Mlaya, Wiwi Susanti, di balai desa. Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas rencana ICMI untuk mendorong kemajuan desa, khususnya di bidang pendidikan dan ekonomi.
Baca Juga: Alexandra Askandar Memperkuat Komitmen Keberlanjutan melalui Mandiri Looping for Life
Menurut Dr. Mukhlish, Desa Mlaya memiliki potensi besar untuk dijadikan Desa Cendekia. Program ini merupakan upaya strategis ICMI dalam mengentaskan kemiskinan melalui penguatan pendidikan, pengembangan ekonomi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"ICMI berperan sebagai motivator, fasilitator, dan pendukung, agar masyarakat Desa Mlaya bisa berkembang menjadi komunitas yang lebih berkualitas dan maju. Desa Mlaya memenuhi kriteria tersebut, dan kami berharap desa ini menjadi model Desa Cendekia di Banjarnegara," kata Dr. Mukhlish.
Baca Juga: Batik Talunombo Wonosobo, Warisan Kearifan Lokal yang Menginspirasi dan Mendunia
Kepala Desa Mlaya, Wiwi Susanti, menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menyoroti permasalahan anak putus sekolah yang cukup tinggi di desanya, dan berharap ICMI dapat membantu membuka akses pendidikan bagi anak-anak yang terhenti pendidikannya.
“Saya sangat berharap dukungan dari ICMI, terutama dalam memberikan akses pendidikan kepada anak-anak yang putus sekolah di Desa Mlaya," ungkap Wiwi.
Baca Juga: Kepercayaan Warga AS terhadap Media Amerika Terus Menurun
Selain itu, Wiwi juga menyoroti potensi ekonomi desa, seperti produk unggulan berupa kopi dan gula aren. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah pemasaran dan keterbatasan alat produksi. Wiwi berharap ICMI dapat memberikan solusi terkait pemasaran dan pengembangan produk lokal.
“Kopi dan gula aren dari Mlaya memiliki kualitas dan rasa khas, tetapi kami masih terkendala dalam hal pemasaran dan teknologi pengolahan yang masih sederhana," tambahnya.
Baca Juga: Lancar FC Amankan Tiket Terakhir Delapan Besar Sokanandi Championship U40 Banjarnegara Maju
Berdasarkan data dari Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, masih ada 44 desa tertinggal di wilayah ini, termasuk Desa Mlaya. Melalui program Desa Cendekia, ICMI berharap dapat menghidupkan kembali aktivitas desa dan menciptakan model pemberdayaan yang berkelanjutan.