Bicara Soal Perang di Negara Lain, Hasan Nasbi Ungkap Ada Dampak yang Dirasakan Indonesia: Kehidupan Kita dan Dunia Pasti Terganggu

photo author
- Minggu, 11 Mei 2025 | 09:28 WIB
Foto ilustrasi peperangan - Perang mengganggu stabilitas negara. (Unsplash/kingmaphotos)
Foto ilustrasi peperangan - Perang mengganggu stabilitas negara. (Unsplash/kingmaphotos)

REFERENSIBERITA.COM - Kepala President Communication Office (PCO) atau Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, menyoroti terjadinya perang di beberapa negara.

Menurutnya, permasalahan perang ini sudah berulang kali dilantangkan oleh Presiden Prabowo dalam rangka bentuk kewaspadaan.

Ia lantas kembali mengingat ucapan Prabowo saat kampanye Pemilu 2019 yang membahas mengenai perang.

Baca Juga: Delapan Jemaah Haji WNI Meninggal Dunia, Kemenag: Keluarga Tak Perlu Khawatir Soal Hak

“Pak Prabowo bilang ‘Kita sebagai sebuah bangsa selalu harus siap dan waspada karena perang bisa terjadi kapan saja,’” ucap Hasan di sebuah acara di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu, 10 Mei 2025.

“Tahun 2019 itu saya bukan ahli, tapi mungkin saya itu naif waktu itu, yang tidak percaya bahwa dunia itu akan berperang,” tambahnya,

Hasan kemudian menyebut perang Rusia dan Ukraina di tahun 2022, lalu invasi Israel ke Gaza pada 2023, dan terbaru adanya perang antara India dan Pakistan.

Baca Juga: Prabowo Ramalkan Perang di Kampanye Pemilu 2019, Kini Jadi Kenyataan Mengerikan

Perang-perang tersebut, menurut Hasan juga memberi dampak pada keadaan di Indonesia.

“Ketika Rusia perang dengan Ukraina aja kita udah mulai terganggu kehidupan kita, banyak sparepart-sparepart mobil tuh kita kalau pesan dari luar, lama sampainya karena jalur distribusi di sana terganggu,” kata Hasan.

Ia juga mengungkapkan Jokowi yang saat itu masih menjabat sebagai Presiden melakukan negosiasi untuk impor gandum.

Baca Juga: Terkait Kritik dan Heboh Meme Prabowo dengan Jokowi yang Diduga Dibuat Mahasiswi ITB, Istana: Presiden Tak Pernah Buat Laporan

“Mereka produksi gandum, sementara kita butuh gandum yang cukup besar dan kita nggak bisa produksi gandum sendiri di sini, rantai suplai terganggu,” imbuhnya.

“Pak Jokowi waktu masih jadi Presiden datang ke sana untuk lobi supaya pengapalan gandum bisa dikirim, ada perang di manapun itu pasti dunia secara keseluruhan terganggu,” tandasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Panji Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X