REFERENSIBERITA.COM - Lagi-lagi terjadi kasus kemalingan laptop di bus Rosalia Indah dan cerita kronologinya viral di media sosial.
Sebuah akun X, @toongkool, membagikan pengalaman apesnya karena kehilangan laptop saat naik bus Rosalia Indah jurusan Solo-Malang pada Sabtu, 12 Juli 2025 dan mendapat kursi di 7D.
Tas laptop miliknya sudah ia letakkan di tempat yang menurutnya aman, yakni dihimpit di antara tubuhnya dan body bus.
Baca Juga: IPDA Temui Gubernur Jateng: Kolaborasi Pemuda Desa dan Pemerintah Hadapi Kemiskinan dan Krisis Iklim
“Gua bawa tas laptop warna abu abu yang cukup gede karna ukuran laptop gua 15,6 inch jadi nggak bisa dimasukin ke dalem leg rest,” tulisnya pada cuitan yang ia unggah pada Minggu, 13 Juli 2025.
“Bapak samping (7C) sempet nawarin buat taruh laptop di atas leg rest aja (aneh kan) dan gua milih buat taruh di samping kanan gua,” jelasnya.
Penumpang tersebut menyadari laptopnya hilang pagi hari saat akan turun dari bus dan langsung lapor ke petugas Rosalia Indah di kantornya.
Ia diminta untuk laporan via WhatsApp dan menunggu sampai jam 08.00 WIB saat kantor mulai buka untuk mengecek CCTV.
“Selama nunggu, itu gua harus jelasin kalo laptop gua ilang ke 3-4 orang dan most of them, NYALAHIN GUA. Gua korban, gua kehilangan laptop, tapi bisa-bisanya mereka-mereka ini nyudutin gua?” tulisnya.
“Di sini gua korban tapi malah disalahin, contohnya ibu ini, gatau jabatannya apa di RosIn, pas gua bilang laptop gua ilang, ibu ini malah ‘Kenapa nggak kamu pegang? Kenapa nggak kamu titip ke kru kalau tahu barang berharga?” tulisnya lagi.
Penumpang tersebut mengungkapkan bahwa itu pertama kalinya naik Rosalia Indah dan tidak tahu bahwa bisa menitipkan barang kepada kru yang bertugas.
“Bahkan ibu ini bilang ‘Kamu kok nggak jaga barang kamu mba, harusnya kamu belajar dari pengalaman, dari internet kejadian-kejadian di RosIn,’ Lah? Ibu memvalidasi kalau RosIn ini banyak maling ya?” tambahnya.
Artikel Terkait
Kejagung Periksa Google soal Kasus Korupsi Laptop Chromebook Kemendikbud, Pihak Marketing akan Dipanggil
Tunggu Surat dari KPK, Bobby Nasution Mengaku Siap Diperiksa Terkait Dugaan Korupsi Proyek Jalan Dinas PUPR Sumut