YouTube Bakal Blokir Video Glory to Hongkong Usai Putusan Pengadilan

photo author
- Kamis, 16 Mei 2024 | 12:50 WIB
YouTube Bakal Blokir Video Glory to Hong Usai Putusan Pengadilan (Panji Setiawan )
YouTube Bakal Blokir Video Glory to Hong Usai Putusan Pengadilan (Panji Setiawan )

REFERENSIBERITA.COM-Berita terbaru YouTube 2024, bakal blokir video glory to Hongkong usai putusan pengadilan

Pada Selasa (14/5), anak usaha Alphabet, YouTube, mengumumkan bahwa mereka akan menaati keputusan pengadilan untuk memblokir akses ke 32 tautan video di Hong Kong, China, yang dianggap mengandung konten terlarang.

Baca Juga: 8 Cara Dapat 1000 Subscriber Pertama di YouTube

"Langkah ini telah memicu kekhawatiran dari para kritikus terkait kebebasan di kota tersebut, terutama di tengah ketegangan yang tinggi terkait keamanan," demikian referensiberita.com melansir Voa Indonesia, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca Juga: Google Bakal Integrasikan Gemini dan YouTube Music, Akses Musik Lebih Mudah dan Cepat

Tindakan ini diambil setelah permintaan dari pemerintah diterima oleh Pengadilan Banding Hong Kong, yang meminta pemblokiran lagu yang sering dinyanyikan dalam demonstrasi yang berjudul "Glory to Hong Kong".

Hakim-hakim menyatakan bahwa lagu tersebut bisa menjadi alat bagi para pengunjuk rasa yang mendukung pemisahan wilayah itu, dan hal itu dapat dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan negara.

Baca Juga: Apa itu YouTube Premium? fitur YouTube Premium 2024 dan Cara Berlangganan

Menanggapi keputusan tersebut, seorang juru bicara dari Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, menegaskan bahwa tindakan untuk menghentikan penggunaan dan penyebaran lagu tersebut.

Terutama jika bertujuan untuk menghasut pemisahan diri atau merendahkan lagu kebangsaan, merupakan tindakan yang wajar dan diperlukan oleh Hong Kong dalam rangka menjaga kedaulatan dan keamanannya.

Baca Juga: Cara Banding YouTube Dismonetisasi Terbaru 2024, Jangan Panik

Namun, YouTube memberikan komentar yang mengkritik putusan pengadilan tersebut dengan menyatakan bahwa langkah tersebut dapat meragukan upaya Hong Kong dalam mendorong ekonomi digital dan memperbaiki reputasinya sebagai tempat yang ramah untuk bisnis.

Perlu dicatat bahwa Hong Kong tidak memiliki lagu kebangsaan resmi. "Glory to Hong Kong" muncul pada tahun 2019 selama gelombang demonstrasi pro-demokrasi dan telah menjadi semacam pengganti tidak resmi dari lagu kebangsaan China, "Mars Para Sukarelawan".***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Panji Setiawan

Sumber: VOA Indonesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

12 Tips untuk Beriklan dengan Google Ads

Minggu, 27 Oktober 2024 | 18:42 WIB

Naruto: Ultimate Ninja Storm Hadir di iOS dan Android

Selasa, 24 September 2024 | 22:42 WIB
X