REFERENSI BERITA - Beberapa bulan lalu, sejumlah pemimpin dunia menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang membahas perubahan iklim, COP26, di Glasgow, Skotlandia, pda 31 Oktober hingga 12 November.
Dilansir dari situs web PBB, Sederhananya, COP26 yang merupakan singkatan dari Conference of the Parties adalah konferensi terkait iklim terbesar dan terpenting di planet ini.
COPS26 dihadiri oleh 197 negara untuk membahas dan menanggulangi isu perubahan iklim global (deforestasi pada tahun 2030).
Negara-negara sepakat untuk menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer untuk mencegah gangguan berbahaya dari aktivitas manusia pada sistem iklim
Menurut Alok Sharma, President Designate untuk the 26 th UN Climate Change Conference of the Parties (COP26) Indonesia disebut sebagai negara super power di bidang penanggulangan perubahan iklim.
Seratus negara berkembang sepakat untuk: pertama, menghilangkan kegiatan deforestasi berbasis komoditas yang beresiko terhadap hutan.
Baca Juga: Ingin tetap Terlihat Muda dan Cantik Ternyata Sangat Mudah, Berikut ini Tipsnya
Kedua, kompensasi dari negara-negara maju atas dampak yang akan menimpa mereka. Ketiga, menerapkan kegiatan ekonomi yang lebih ramah lingkungan.
Dapat disimpukan bahwa COP26 merupakan komitmen untuk membantu mencapai target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Paris untuk menjaga dunia dari pemanasan global, lebih dari 1,5 derajat.***
Artikel Terkait
Presiden Jokowi: UU Cipta Kerja Beri Dampak Signifikan Terhadap Iklim Usaha dan Investasi
Sekjen PBB desak para pemimpin dunia deklarasikan'darurat iklim'
Lima Negara Ini Memiliki Iklim Terbaik di Dunia
Muktamar ke-34 NU Rekomendasi RUU Perubahan Iklim, DPD RI: Kita Patut Berikan Penghormatan Setinggi-Tingginya
Merasa Suhu Bumi Terasa Panas 'Ada Apa' Ternyata Membengkak 2,4 Derajat Celcius, Bumi di Ambang Kehancuran