Hasan Nasbi Bandingkan Program Makan Bergizi Gratis dengan PMTAS Era Soeharto

photo author
- Sabtu, 1 November 2025 | 11:06 WIB
Hasan Nasbi singgung program makan anak sekolah di era orde baru yang serupa dengan MBG. (YouTube/Hasan Nasbi)
Hasan Nasbi singgung program makan anak sekolah di era orde baru yang serupa dengan MBG. (YouTube/Hasan Nasbi)

REFERENSIBERITA.COM - Mantan Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menyinggung kembali program makan anak sekolah pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Hasan menilai, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini digagas pemerintah memiliki kemiripan dengan program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) yang pernah dijalankan pada era Orde Baru.

Baca Juga: Hasan Nasbi Wanti-Wanti Pemerintah Soal Usulan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto

“Sekarang kan ada namanya program makan bergizi gratis, tapi di awal 90-an itu Pemerintah Orde Baru ada namanya program PMTAS,” ujar Hasan Nasbi dalam tayangan di kanal YouTube pribadinya, Jumat 31 Oktober 2025.

Cerita Masa SD: Bubur Kacang Hijau dan Telur Rebus

Hasan menceritakan pengalamannya saat duduk di bangku sekolah dasar, di mana ia termasuk penerima manfaat program PMTAS tersebut.

Pria bernama lengkap Hasan Nasbi Batupahat itu menyebut, jenis makanan yang diberikan pemerintah kala itu cukup sederhana namun bergizi.

“Waktu SD saya dapat itu, kadang-kadang kita dikasih bubur kacang hijau, telur rebus,” lanjut Hasan.

Baca Juga: Kapolsek Madukara Imbau Warga Waspada Musim Hujan, Pantau Sejumlah Titik Rawan Longsor

Hasan menjelaskan bahwa pada pertengahan 1990-an, program tersebut telah menjangkau jutaan anak sekolah di berbagai daerah di Indonesia.

“Sampai tahun 95–96 itu sudah 6 juta anak yang dapat,” tuturnya.

Terhenti karena Krisis dan Pergantian Kekuasaan

Menurut Hasan, program PMTAS mulai terhenti setelah Indonesia dilanda krisis ekonomi pada 1997-1998, yang diikuti dengan pergantian pemerintahan dari Orde Baru ke masa reformasi.

“Artinya program ini jalan secara bertahap dan mulai terhenti karena kita mengalami krisis ekonomi dan beralihnya kekuasaan ke era reformasi,” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Panji Setiawan

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 15:03 WIB
X