REFERENSI BERITA - Proyek pembangunan yang ada di Banten yang sumber dananya sebagian besar dari pinjaman PT SMI tahap kedua, kemungkinan batal dilaksanakan.
Berdasarkan perkiraan, setidaknya ada 60 ruas jalan yang akan dikerjakan pada tahun 2021 ini terancam gagal dilaksanakan dengan nilai proyek sebesar Rp1,6 triliun.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Provinsi Banten, M. Tranggono mengatakan, ketidakjelasan pinjaman dari PT SMI itu membuat pihaknya harus melakukan optimasi.
Baca Juga: Kasus Dugaan Korupsi Hibah Ponpes Ratusan Miliar Dilaporkan ke Kejati Banten
"Hal itu untuk menekan pinjaman dana. Seperti buah simalakama, pinjem semua juga salah, nggak pinjem juga salah. Akhirnya kita lakukan optimasi," kata Tranggono pada Rabu, 14 April 2021.
Tranggono mengaku, pihaknya masih terus melakukan kajian, mana saja ruas jalan dan jembatan yang akan dibiayai dari pinjaman PT SMI, dan mana saja program pembangunan yang akan dicoret.
Menurutnya, meski postur anggaran APBD Provinsi Banten dianggap mampu untuk membayarkan bunga dan pinjaman PT SMI di lingkungan DPUPR Provinsi Banten, namun hal tersebut dianggap tidak etis jika terus dipaksakan.
Baca Juga: Ada Secercah Harapan di Afghanistan, Pasukan AS akan Ditarik Habis 11 September 2021
"Masih dicari formulanya, berapa yang bisa dipinjam. Meski APBD mampu, tapi akan menjadi beban moril," katanya.
Tranggono mencontohkan, untuk ruas jalan milik Provinsi Banten yang masuk skala prioritas pembangunannya dari sumber dana PT SMI, seperti ruas jalan Cipanas-Warung Banten.
Meski begitu pembangunanya masih tetap dioptimasi agar anggarannya bisa terus ditekan dan tidak membengkak.
Baca Juga: Legislatif Kota Serang Siap Dukung Upaya Perlindungan Anak
"Termasuk pada sejumlah pembangunan jalan dan fasilitas lainnya yang terpaksa harus dikurangi dan juga pembangunan jembatan yang akan dibiayai PT SMI, juga terkena dampak optimasi. Seperti pembangunan jembatannya, sama longsoran. Cuma untuk jalan yang penting itu," ujarnya.
Terkait berapa total panjang ruas jalan provinsi yang kondisinya rusak berat, Tranggono mengungkapkan, setidaknya saat ini masih ada sekitar 14 kilometer lagi jalan yang harus dibangun.