REFERENSI BERITA - Sejumlah pengelola objek wisata dan pedagang di kawasan Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang mengaku kesal dengan kebijakan pemerintah di semua tingkatan yang terkesan plintat plintut.
Setelah mengizinkan objek wisata untuk buka pada libur Idul Fitri 2021 ini, kini muncul surat edaran gubernur yang isinya memerintahkan kepala daerah untuk menutup semua objek wisata.
Salah seorang pengelola objek wisata pantai di kawasan Carita mengaku heran dengn kebijakan pemerintah itu. Dia pun menumpahkan kekesalan dan keresahannya itu melalui status WA-nya.
Baca Juga: BPK Perwakilan Banten: Pemkab Pandeglang Hamburkan Miliaran Duit Rakyat
Menurutnya, semula pemerintah pusat dan daerah kompak mempersilahkan semua objek wisata dibuka, meski larangan mudik tetap tidak bisa dilanggar. Namun kemudian kebijakan itu berubah, semua objek wisata harus ditutup.
"Siapa yang mempersilahkan mereka (wisatawan) datang? Siapa yang melarang mereka datang? Maafkan kami memfasilitasi mereka berwisata. Kami hanya berusaha tidak jadi pengemis dalam mengais rejeki!," demikian status WA salah seorang pengelola objek wisata di Pantai Carita.
Sementara Maman (24), padagang asongan di kawasan objek wsiata Pantai Carita mengaku tidak tahu alasan pemerintah kembali menutup objek wisata di Pantai Carita.
Maman juga mengaku menaruh harapan besar barang dagangnya laris manis saat objek wisata di daerahya kembali dibuka.
Baca Juga: Palestina Dibombardir Israel, PBMA Keluarkan Lima Penyataan Sikap
Sebab, sejak Covid-19 melanda tanah air praktis dia tidak bisa menghidupi keluarganya.
"Saya bercerai dengan istri saya setelah Covid datang. Anak saya satu. Akhirnya anak saya dititipkan kepada orangtua saya. Istri saya nggak mau ngurusin. Saya pikir usaha saya jalan lagi setelah pantai ini dibuka, tahunya begini," keluh Maman.
Maman mengaku pasrah dan tidak bisa bebuat banyak melihat kondisi seperti ini. Terlebih barang dagangannya adalah barang cepat busuk.
Saat aparat Satpol PP Banten menutup objek wisata Pantai Carita, terang Maman, dia menyaksikannya.
"Saya pikir ada apa, ko' ada Satpol PP datang. Tahunya menutup pantai. Ya sudah, saya pasrah saja," ratapnya.***