Kemenpar Ekraf Gabungkan Pariwisata Jawa Barat dan Banten

photo author
- Rabu, 28 Oktober 2020 | 12:54 WIB
 Direktur Pengembangan Destinasi Regional 1 Kemenparekraf, Oni Yulfian saat membuka FGD penyusuan 'road map' pengembangan Destinasi Pengembangan Pariwisata (DPP) baru. (REFERENSI BERITA)
Direktur Pengembangan Destinasi Regional 1 Kemenparekraf, Oni Yulfian saat membuka FGD penyusuan 'road map' pengembangan Destinasi Pengembangan Pariwisata (DPP) baru. (REFERENSI BERITA)

REFERENSI BERITA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenpar Ekraf) dan Universitan Gajah Mada (UGM) kini tengah mekakukan kajian untuk pengembangan Destinasi Pengembangan Pariwisata (DPP) di wilayah Banten dan Jawa Barat, yang meliputi Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK)-Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS)-Bandung-Pangandaran.

"Ini merupakan tindak lanjut yang dilakukan Kemenpar Ekraf terhadap direkomendasikannya delapan destinasi wisata pengembangan, atau kita menyebutnya DPP baru," ungkap Direktur Pengembangan Destinasi Regional 1 Kemenparekraf, Oni Yulfian usai membuka Focus Grup Discusion (FGD) penyusuan 'road map' pengembangan Destinasi Pengembangan Pariwisata (DPP) di salah satu hotel di Kota Serang, Selasa 27 Oktober 2020.

Dikatakan Oni, dari delapan destinasi itu empat di antaranya berada di wilayah Jawa dan Sumatera yakni di wilayah Direktorat Regional I Pengembangan Destinasi, salah satu dari empat destinasi itu adalah Ujung Kulon-Halimun-Bandung-Pangandaran.

Baca Juga: Meski Harga Jualnya Mahal, Cupang Jenis Rim Makin Diminati

"Ini sebenarnya adalah update  dari DPP yang lama, yang sama-sama masuk dalam RPJMN 2020-2024, yaitu Bandung-Halimun-Ciletuh. Perubahan ini terjadi sekitar satu atau dua bulan yang lalu setelah ada trilateral meeting yakni Bappenas, Kemendagri, Kementerian Keuangan dan Pariwisata," ujarnya.

Kata dia, Kemenpar menindaklanjuti dengan melakukan FGD untuk mengatahui apa saja yang ada di wilayah tersebut dalam bentuk profiling atau mapping.

"Kita analisis apa sebenarnya yang menjadi penting di situ, atau isu strategisnya apa. Tujuannya adalah bagaimana destinasi pariwisata yang ada di Ujung Kulon sampai Pangandaran ini cepat pengembangannya," terang dia.

Masih kata Oni, dibutuhkan sinkronisasi dan saling keterpaduan, saling mendukung dan paling penting adanya prioritas dalam pengembangannya.

"Kami bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Pariwisata UGM untuk melaiukan telaahan atau kajian itu, sehingga nanti keluar profil, analisisnya dan rekomendasi untuk prioritas pengembangannya," imbuhnya. 

Menurutnya, output yang diharapkan dari kajian tersebut yakni adanya indikasi program, prioritas pemgembangan destinasi serta àlokasi mana untuk memulai pengembangannya dari koridor yang begitu panjang tersebut.

"Kami melihat kelemahannya saat ini di situ infrastruktur dan SDM masyarat serta kekurangan tenaga terampil di bidang pariwisata," jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Agus Setiawan menyambut baik langkah yang dilakukan Kementerian Pariwisata tersebut, karena akan memberikan dampak besar untuk pengembangan pariwisata di Banten, yang pada akhirnya akan berdampak terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Banten.

"Sekarang kan sudah ada jalan tol Serang-Panimbang. Siapa tahu dengan adanya pengembangan pariwisata ini nanti bisa mendorong infrastruktur jalan termasuk tol nyambung sampai Pangandaran," katanya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X