Gelar TTGN XXIV 2023, Stand Pemprov Banten Pamerkan Produk UMKM dan Inovasi TTG

photo author
- Kamis, 8 Juni 2023 | 07:34 WIB
Stand Pemprov Banten dikunjungi pembeli. (Referensi Berita)
Stand Pemprov Banten dikunjungi pembeli. (Referensi Berita)

REFERENSI BERITA - Pemprov Banten memamerkan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) yang berhasil meraih juara dua kategori unggulan nasional pada gelar Teknologi Tepat Guna Nasional (TTGN) XXIV 2023 di Pusat Kegiatan Olahraga (PKOR) Way Halim, Bandar Lampung pada Rabu, 7 Juni 2023.

Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Banten, Usman Asshidiqi Qohara mengungkapkan, gelar TTG Nasional XXIV merupakan sarana untuk mendorong inovasi dan kreativitas, khususnya dalam pengembangan TTG yang memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Banten.

"TTGN ini juga menjadi ajang untuk mempromosikan sejumlah produk UMKM khas Provinsi Banten," ungkap Usman Asshidiqi Qohara.

Baca Juga: Kerugian Bank Banten Turun Signifikan Berkat Strategi Jitu

Berada di dekat pintu keluar-masuk arena, stand Provinsi Banten cukup luas. Tiga stand menjadi satu informasi daerah. Produk UMKM yang dipajang mulai dari mainan anak-anak yang sudah ber-SNI, pin, gantungan kunci, jajanan khas Banten seperti emping melinjo, emping jengkol dan kripik.

Selain itu terdapat makanan khas lainnya seperti gipang singkong, kopi, jahe merah gula aren, hiasan dinding, lomar baduy, pupuk kompos dan pakan ikan hasil inovasi teknologi tepat guna serta penerapannya pada ikan air tawar dan tanaman.

Wahyudi, inovator asal Kota Cilegon peraih juara dua kategori unggulan nasional gelar TTGN XXIV 2023 mengatakan,, dirinya melakukan inovasi pemanfaatan limbah Rumah Potong Hewan (RPH) sebagai kompos dan pakan ikan.

"Limbah padat berupa kotoran dan sisa pakan hewan untuk bahan kompos organik. Sedangkan limbah cair berupa darah untuk bahan pakan ikan air tawar," ungkapnya.

Baca Juga: Juru Bicara Keluarga Korban Pembunuhan Apresiasi Langkah Kejari Pandeglang

Sebelum tahun 2017 terangnya, limbah dibuang ke sungai sehingga mencemari lingkungan dan diprotes warga masyarakat.

Sebagai pekerja di RPH Kota Cilegon, dirinya mengaku berusaha melakukan inovasi untuk mengurangi pencemaran dan protes masyarakat.

"Setiap hari melihat tumpukan limbah. Saya berpikir bagaimana caranya limbah itu tidak mengotori dan mencemari lingkungan, dan bisa dimanfaatkan masyarakat. Masyarakat juga bisa mendapatkan kompos gratis. Sedangkan pakan ikan, harganya juga terjangkau," tambah Wahyudi

Diakuinya, karena otodidak penelitian untuk pakan ikan selama tujuh bulan. Sedangkan untuk kompos selama lima bulan. "Yang lama adalah testimoni dari pemakai produk," ungkapnya.

Selain Kota Cilegon, hasil daya pikirnya itu sebagian sudah dimanfaatkan di Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rukman Nurhalim Mamora

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X