“Saya perintahkan Panglima TNI, kepala staf, kaji terus perkembangan teknologi dan sains, kaji terus organisasi. Bila perlu, organisasi yang usang diganti dengan organisasi yang tepat untuk kepentingan bangsa,” tegasnya.
Menurut Prabowo, kemampuan beradaptasi sangat penting agar TNI mampu menghadapi berbagai tantangan pertahanan di masa depan.
3. Penguasaan Teknologi Siber dan Kecerdasan Buatan
Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti pentingnya penguasaan teknologi siber dan kecerdasan buatan (AI) di lingkungan pertahanan.
Presiden RI ke-8 itu menilai teknologi tersebut telah menjadi faktor penentu dalam strategi militer modern dan tidak boleh diabaikan oleh TNI.
“Ikuti perkembangan teknologi, siber teknologi, kecerdasan sekarang ini AI, ikuti, jangan ketinggalan,” ucapnya.
“Jangan berhenti berlatih, jangan berhenti belajar,” tambah Prabowo.
4. Seleksi Pemimpin Berdasarkan Prestasi, Bukan Senioritas
Presiden Prabowo juga memberi arahan agar proses regenerasi kepemimpinan di TNI mengutamakan kompetensi dan pengabdian, bukan sekadar faktor senioritas. Ia ingin setiap prajurit memiliki kesempatan yang sama untuk naik berdasarkan prestasi.
“Tidak perlu terlalu memperhitungkan senioritas, yang penting prestasi, pengabdian, cinta tanah air,” kata Prabowo.
“Kepemimpinan di TNI harus kepemimpinan keteladanan, tidak ada tempat bagi pemimpin yang tidak kompeten,” lanjutnya.
5. Ucapan Terima Kasih untuk Keluarga Prajurit
Menutup amanatnya, Presiden menyampaikan apresiasi kepada para istri dan anak prajurit TNI atas ketabahan dan dukungan mereka selama anggota keluarga bertugas.