Bahaya! Pandeglang jadi Jalur Distribusi Narkoba. Ini Saran Aktivis Pusar Banten

photo author
- Rabu, 16 Maret 2022 | 11:07 WIB
Direktur Eksekutif Pusat Aspirasi Warga (Pusar) Banten, Bayu Kusuma. (Dok. Referensi Berita)
Direktur Eksekutif Pusat Aspirasi Warga (Pusar) Banten, Bayu Kusuma. (Dok. Referensi Berita)

REFERENSI BERITA - Beberapa hari lalu, peristiwa yang mencengangkan terjadi di wilayah hukum Polres Pandeglang.

Peristiwa itu adalah penangkapan sindikat Narkoba beserta barang buktinya jenis sabu seberat 32 kilogram senilai puluhan miliar rupiah dengan lokasi kejadian di tiga kecamatan. Masing-masing, Kecamatan Sumur, Kecamatan Cimanggu dan Kecamatan Mandalawangi.

"Kondisi ini menurut kami merupakan kondisi extra ordinary, Pandeglang yang merupakan daerah santri sudah menjadi kawasan yang digunakan sebagai jalur distribusi dan peredaran Narkoba," terang Direktur Eksekutif Pusat Aspirasi Warga atau Pusar Banten, Bayu Kusuma kepada Referensi Berita pada Rabu, 16 Maret 2022.

Baca Juga: WARNING! 7 Ciri Orang Masuk 'Daftar Blacklist Kartu Prakerja Gelombang 24' Bantuan Jutaan Rupiah Pupus

Menurut Bayu Kusuma, para pelaku itu menyisir wilayah-wilayah pesisir pantai yang memang selama ini nyaris luput dari pantauan aparat penegak hukum dan warga.

Bayu menerangkan, beberapa tahun lalu kasus serupa juga pernah pula terjadi di pesisir Tanjung Lesung, dengan jumlah sabu cukup banyak, dan berhasil digagalkan oleh aparat penegak hukum.

Bayu pun mengapresiasi langkah cepat dan sigap yang dilakukan Polri yang berhasil menggagalkan distribusi Narkoba tersebut.

Baca Juga: Banjir Chip Gratis! Segera Klaim Kode Penukaran Higgs Domino Island Hari Ini Rabu 16 Maret 2022

"Dugaan kami, para sindikat tersebut sudah menetapkan Kabupaten Pandeglang sebagai jalur distribusi Narkoba, jauh sebelum penangkapan kemarin, dan ini harus jadi perhatian kita bersama," ungkap Bayu Kusuma.

Bayu Kusuma mengingatkan pemerintah daerah, bahwa kasus itu hendaknya bisa dijadikan momentum yang baik untuk kembali mengaktifkan sistem keamanan lingkungan (Siskamling) di level RT, RW, desa hingga kecamatan.

"Selain itu pembentukan kampung siaga Narkoba juga penting untuk mempersempit ruang gerak kelompok ini dan mengantisipasi aksi kejahatan lainnya," ujarnya.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 24 Dibuka 17 Maret 2022, Simak Langkah Pendaftaran di Prakerja.go.id

Lebih jauh dia mengatakan, perlu juga digerakan penyadaran bahaya Narkoba dan harus ada upaya konkrit dalam upaya memutus mata rantai peredarannya bagi generasi bangsa.

"Hal ini bisa dilakukan melalui sekolah-sekolah, pondok pesantren dan kelompok massa yang ada dengan melibatkan berbagai macam komponen warga," pungkasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rukman Nurhalim Mamora

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X