Lemhannas Dorong Peningkatan Budaya Politik Melalui Partisipasi Masyarakat

photo author
- Rabu, 2 Oktober 2024 | 21:52 WIB
Plt. Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI Eko Margiyono memberi sambutan dalam Seminar Nasional Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXVII yang digelar oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) di Jakarta, Rabu (2/10/2024). ANTARA/Putu Indah Savitri
Plt. Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI Eko Margiyono memberi sambutan dalam Seminar Nasional Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXVII yang digelar oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) di Jakarta, Rabu (2/10/2024). ANTARA/Putu Indah Savitri

REFERENSIBERITA.COM-Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat untuk memperkuat budaya politik di Indonesia melalui Seminar Nasional Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXVII.

"Saya berharap seluruh peserta dapat aktif dan berpikir kreatif untuk memberikan gagasan reflektif terkait kondisi saat ini," ujar Plt. Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI Eko Margiyono saat membuka seminar yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu (2/10/2024).

Baca Juga: KPU: Guru Berperan Efektif dalam Memberikan Pendidikan Politik kepada Pemilih Pemula

Menurut Letjen Eko, seminar ini akan menghasilkan naskah yang ditujukan bagi para pembuat kebijakan, berupa rekomendasi publik yang telah melewati proses konsultasi masyarakat. Dengan mendorong keterlibatan aktif dan kritis masyarakat melalui kegiatan serupa, diharapkan dapat meningkatkan budaya politik di Indonesia menjadi lebih partisipatif.

Baca Juga: Tips Aman Pulang Kerja Malam: Panduan Lengkap untuk Menjaga Keselamatan

Letjen Eko juga menyoroti sejumlah masalah yang kerap muncul dalam penyelenggaraan pemilu di Indonesia, seperti politik uang, dinasti politik, dan penyebaran informasi yang salah. Menurutnya, hal ini menunjukkan rendahnya dukungan masyarakat dalam memperkuat budaya politik demokrasi di Indonesia.

Baca Juga: Tips Memilih Tempat Kos untuk Mahasiswa: Panduan Lengkap Mencari Hunian yang Tepat

"Perilaku pragmatis dan kecenderungan serbainstan di masyarakat menjadi hambatan dalam memperbaiki budaya politik di negara ini," jelas Eko. Ia menegaskan bahwa perilaku tersebut mempengaruhi dinamika politik, baik di kalangan elit maupun masyarakat.

"Lahirnya pemimpin yang berintegritas sulit diwujudkan jika pragmatisme politik terus terjadi," pungkasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Panji Setiawan

Sumber: RRI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X