REFERENSIBERITA.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa membeberkan kondisi perekonomian Indonesia dalam setahun pemerintahan Prabowo-Gibran.
Menkeu Purbaya menyebut ada pencapaian yang berhasil diraih selama Prabowo memimpin, namun di sisi lain ada kebijakan yang perlu diperbaiki.
Baca Juga: Soal Warga Terdampak Paparan Radioaktif Cesium-137, Mensos Gus Ipul Pastikan Kemensos Beri Bantuan
Selain itu, Purbaya juga memuji pemerintah dengan memiliki program yang pro dengan rakyat.
Kebijakan Fiskal Tetap Terjaga
Purbaya menegaskan fiskal negara masih berada di jalur tepat, yakni masih di bawah 3 persen di bawah Produk Domestik Bruto (PDB).
“Yang baik ya kita masih jaga kebijakan fiskal masih prudent di bawah 3 persen ke PDB defisitnya, rasio utangnya masih di bawah 60 persen, masih di bawah 40 persen,” kata Menkeu Purbaya kepada wartawan di kantor DJP Jakarta pada Rabu, 15 Oktober 2025.
“Terus program-program yang dijalankan betul-betul pro rakyat, hanya kita pastikan jalan dengan betul aja, maksimal, yang kita perlukan itu,” imbuhnya.
Penumpukan Uang di Bank Sentral Hambat Ekonomi
Dari sisi kelemahan, Purbaya menyebut sempat ada penumpukan uang di Bank sentral (BI) yang membuat ekonomi terhambat, namun kini tengah dalam perbaikan melalui kebijakan-kebijakan.
Baca Juga: Prabowo Bakal Pangkas Jumlah BUMN 1.000 Jadi 200: Rasionalisasi Semua
“Jadi, harusnya ke depan akan lebih bagus lagi dan mungkin itu yang utama,” tegasnya.
Pelan-pelan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen