JAKARTA, REFERENSIBERITA.COM – Indonesia Financial Group (IFG) sebagai Holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi yang merupakan bagian dari Danantara Indonesia, menyelenggarakan kegiatan bertajuk “IFG MEDIA BRIEF: Insurance Industry Outlook – Challenges and Opportunities” pada Rabu, 30 Juli 2025 di Graha CIMB Niaga, Jakarta.
Kegiatan ini merupakan forum dialog terbuka antara IFG dan media yang membahas prospek industri dari sudut pandang riset dan kebijakan. Dalam acara tersebut, pemaparan disampaikan oleh para peneliti dari IFG Progress yaitu Ibrahim Kholilul Rohman, Mohammad Alvin Prabowosunu, dan Rosi Melati. Mereka mengulas mengenai outlook ekonomi, performa industri asuransi jiwa dan umum, serta tantangan makro yang perlu diantisipasi pelaku industri.
Baca Juga: Viral Modus Chat Pertama Justin Hubner yang Kini Terbukti Sukses Luluhkan Hati Jennifer Coppen
Memasuki semester II tahun 2025, industri asuransi nasional dihadapkan pada sejumlah tantangan struktural, seperti ketidakpastian global, tekanan inflasi, pelemahan daya beli masyarakat, dan peningkatan rasio klaim di sektor asuransi umum.
Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S. Adji, menyampaikan bahwa industri asuransi berfungsi sebagai pelindung risiko yang mendukung sektor produktif dan perlindungan sosial masyarakat. Ia menambahkan bahwa integrasi kebijakan, pengawasan adaptif, dan literasi publik merupakan pondasi dalam membangun ekosistem yang terintegrasi.
Denny juga menyebut bahwa peluang penguatan industri tetap terbuka melalui reformasi kebijakan, digitalisasi layanan, serta komitmen pemangku kepentingan. Menurutnya, industri asuransi dan dana pensiun memegang peranan strategis sebagai investor di pasar keuangan nasional, dengan kepemilikan sekitar 19 persen pada Surat Berharga Negara (SBN). Mayoritas aset investasi, sekitar 63 persen, dialokasikan ke obligasi, sementara sisanya tersebar pada saham, deposito, dan reksa dana.
Baca Juga: Singgung Polemik Ijazah Jokowi, Luhut: Tak Relevan Dibicarakan oleh Seorang Intelektual
Forum IFG MEDIA BRIEF diharapkan dapat menjadi jembatan informasi strategis bagi media dan masyarakat untuk memahami arah industri asuransi ke depan. Denny menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini, pihaknya ingin membangun persepsi yang lebih konstruktif terhadap industri asuransi nasional.
Dalam kegiatan tersebut, IFG mengangkat tema “Insurance as an Integrated Economic System”. Tema ini disampaikan dalam rangka menegaskan bahwa industri asuransi merupakan bagian dari kerangka pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Denny menyampaikan bahwa melalui pendekatan riset dan narasi berbasis data, IFG ingin memperkuat sinergi antara media, pelaku industri, dan regulator dalam memperkuat sistem keuangan yang terintegrasi.
Tentang Indonesia Financial Group (IFG)
IFG dibentuk pada tahun 2020 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2020 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero). Berdasarkan surat Kementerian BUMN Nomor S-562/MBU/08/2020 tanggal 6 Agustus 2020, nama BPUI diubah menjadi Indonesia Financial Group (IFG).
IFG memiliki 17 anggota holding yang terdiri dari anak dan cucu perusahaan, antara lain:
- PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo)
- PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo)
- PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Jasa Raharja)
- PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo)
- PT Bahana Sekuritas
- PT Bahana TCW Investment Management
- PT Bahana Artha Ventura
- PT Grahaniaga Tatautama
- PT Bahana Kapital Investa
- PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life)
- PT Penjaminan Jamkrindo Syariah
- PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah
- PT Jasaraharja Putera
- PT Asuransi Jasindo Syariah
- PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re)
- PT Mitrasraya Adhijasa
- PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia
Kontak Informasi:
I Gede Suhendra
Kepala Departemen Komunikasi IFG
Email: [email protected]
Website: www.ifg.id/id
Artikel Terkait
Seskab Teddy Ungkap Presiden Prabowo Langsung Gelar Ratas Usai Terima Kunjungan PM Malaysia, Beberkan Beberapa Isu yang Dibahas