Tawa di Balik Keterbatasan, Pria Korban Bencana di Sumatera Curhat Kekurangan Baju Laki-laki

photo author
- Kamis, 11 Desember 2025 | 08:58 WIB
Tangkapan layar seorang pengungsi bencana di Sumatera yang terpaksa mengenakan pakaian wanita. (X/CakD3pp)
Tangkapan layar seorang pengungsi bencana di Sumatera yang terpaksa mengenakan pakaian wanita. (X/CakD3pp)

JAKARTA, REFERENSINERITA.COM - Bencana alam seringkali menyisakan kisah pahit, namun terkadang, kisah itu diselimuti senyum tipis yang menyimpan ironi dan kesedihan mendalam.

Baca Juga: Operasi Tanggap Darurat Banjir Aceh: Akses Jalan, Logistik, dan Armada Udara Dimaksimalkan Pemerintah

Di tengah upaya pemulihan pasca-bencana di Sumatera, cerita mengenai kekurangan logistik, terutama pakaian layak pakai, mulai mencuat dari para penyintas.

Salah satu momen memilukan namun disajikan dengan canda getir terekam dalam sebuah unggahan media sosial.

Seorang korban pria terpaksa mengenakan pakaian wanita, bukan sebagai bahan lelucon, melainkan karena keterbatasan mutlak.

Kisah ini diungkap oleh akun X @CakD3pp dalam unggahan pada Selasa, 9 Desember 2025. Akun tersebut merekam situasi di lapangan, di mana kebutuhan dasar para penyintas tidak selalu sesuai dengan bantuan yang diterima.

"Sebagian sudah bisa tersenyum, tapi pakaiannya banyak untuk perempuan katanya mas ini," tulis @CakD3pp mengiringi unggahannya.

Dalam video tersebut, terlihat jelas bagaimana para korban berjuang untuk tetap menutup tubuh mereka dengan bantuan yang ada, meski tidak ideal. Kesulitan ini terasa lebih menusuk bagi kaum pria.

"Hari ini sebagian besar bantuan yang kami terima adalah baju wanita, sementara di lapangan kebutuhan yang mendesak justru baju pria," lanjut akun tersebut menjelaskan kondisi nyata di lokasi.

Baca Juga: Rapat dengan DPR, Menkomdigi Sebut Rentang Usia Anak Main Medsos hingga Sanksi untuk PSE

Seorang korban pria yang terekam dalam video itu berusaha menyampaikan keluhan mereka dengan nada yang santai, namun senyumnya tidak mampu menyembunyikan kebutuhan mendesak yang mereka hadapi.

Ia menyampaikan terima kasih atas bantuan yang telah datang, tetapi dengan jujur mengungkap ketidaksesuaian logistik.

"Bang untuk bajunya kami terima kasih," ucap korban yang kini terpaksa mengenakan pakaian yang bukan peruntukannya.

Ia kemudian melanjutkan, mengungkap permintaan tulus yang disampaikannya dengan tawa yang samar menyiratkan kesedihan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alya Ulfah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 15:03 WIB
X