Insiden Kecelakaan di Perairan Maluku Tewaskan Dua Mahasiswa UGM saat Program PPM, Kegiatan KKN Dievaluasi

photo author
- Rabu, 2 Juli 2025 | 13:02 WIB
Dua mahasiswa UGM, Bagus Adi Parayogo (kiri) dan Septian Eka Rahmadi (kanan) yang tewas saat KKN di Maluku Tenggara. (Instagram.com/@kknugm.yogyakarta)
Dua mahasiswa UGM, Bagus Adi Parayogo (kiri) dan Septian Eka Rahmadi (kanan) yang tewas saat KKN di Maluku Tenggara. (Instagram.com/@kknugm.yogyakarta)

REFERENSIBERITA.COM- Universitas Gadjah Mada (UGM) tengah berduka usai kabar meninggalnya dua mahasiswa, Bagus Adi Prayogo dan Septian Eka Rahmadi saat menjalankan program Kuliah Kerja Nyata dan Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) yang tergabung dalam Unit Manyeuw di Kabupaten Maluku Tenggara.

Bagus dan Eka diketahui tewas dalam insiden kecelakaan di perairan Debut, Kabupaten Maluku Tenggara, pada Selasa, 1 Juli 2025.

Baca Juga: Dicecar DPR soal MBG di Daerah Kepulauan dan Terpencil, Kepala BGN Ungkap Pelaksanaan Tidak akan Dilakukan oleh Mitra

Dilansir dari laman resmi UGM pada Rabu, 2 Juli 2025, dua mahasiswa itu tengah menjalankan program Revitalisasi Terumbu Karang dengan metode Artificial Patch Reef (APR) saat insiden tragis tersebut.

Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Dr. dr. Rustamadji, M.Kes., menuturkan Bagus dan Eka adalah sosok mahasiswa yang aktif dan berdedikasi.

"Kami sangat kehilangan. Keduanya adalah mahasiswa yang aktif, cerdas, dan berdedikasi. Semoga mereka mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan," ungkap Rustamadji.

Baca Juga: Tunggu Surat dari KPK, Bobby Nasution Mengaku Siap Diperiksa Terkait Dugaan Korupsi Proyek Jalan Dinas PUPR Sumut

Perihal kronologi insiden tersebut, diketahui 7 mahasiswa UGM dan 5 warga lokal menggunakan 2 perahu motor untuk mengambil pasir di Pulau Wahru.

Saat perjalanan pulang, salah satu perahu terbalik akibat gelombang tinggi dan angin kencang. 5 mahasiswa berhasil diselamatkan dalam peristiwa tersebut. Sementara itu, satu korban, Septian Eka Rahmadi, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada pukul 15.28 WIT.

Satu mahasiswa lainnya, Bagus Adi Prayogo, sempat dinyatakan hilang sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa pada pukul 23.00 WIT pada hari yang sama.

Setelah kejadian, pihak UGM menyatakan telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, Pemerintah Provinsi Maluku, dosen pembimbing lapangan (DPL), dan komunitas alumni KAGAMA Maluku.

Baca Juga: Kejagung Periksa Google soal Kasus Korupsi Laptop Chromebook Kemendikbud, Pihak Marketing akan Dipanggil

UGM menyebut, fokus utama saat ini adalah proses evakuasi, pemulangan jenazah, serta pendampingan bagi mahasiswa yang terdampak secara fisik dan psikologis.

"Dukungan dari pemerintah daerah, mitra lokal, dan warga setempat sangat berarti dalam situasi genting ini. Kami mengapresiasi setinggi-tingginya atas segala bantuan yang telah diberikan," ujar Rustamadji.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Panji Setiawan

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 15:03 WIB
X