REFERENSIBERITA.COM - Memasuki fase pemulangan gelombang pertama jemaah haji Indonesia, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kembali mengeluarkan imbauan penting demi menjaga kondisi fisik para jemaah, khususnya di tengah suhu ekstrem dan padatnya aktivitas ibadah di Kota Makkah.
Cuaca panas yang menyentuh angka 46 derajat Celcius serta kepadatan di kawasan Masjidil Haram membuat risiko kesehatan meningkat, terutama bagi jemaah lanjut usia dan kelompok rentan.
Baca Juga: Guru Les Privat di Surakarta Neacourse, Siap Datang ke Rumah
"Cuaca siang hari di Makkah mencapai 46 derajat Celcius. Kami mengimbau jemaah untuk tidak memaksakan diri melakukan ibadah sunnah," kata Wakil Pengendali Teknis Bidang Media Center Haji, Akhmad Fauzin dalam konferensi pers di Makkah, Sabtu 14 Juni 2025.
Fauzin juga mengingatkan bahwa aktivitas fisik berlebih di tengah suhu ekstrem bisa berdampak buruk terhadap kesehatan jemaah.
Fauzin juga mengimbau agar jemaah lebih bijak dalam mengatur waktu ibadah jelang kepulangan ke Indonesia.
Baca Juga: Jokowi Ikut Angkat Suara Soal Polemik Tambang Nikel Raja Ampat
"Sebaiknya pilih waktu (ibadah) seperti pagi hari setelah Subuh atau malam hari," tambahnya.
Lebih jauh, PPIH juga menyoroti soal pelaporan administratif bagi jemaah yang menggunakan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP).
Jamaah diminta segera melapor ketika tiba di bandara Jeddah atau Madinah demi kelancaran proses keimigrasian.
"Proses pelaporan ini penting agar petugas bisa membantu pengesahan SPLP," jelas Fauzin.
Baca Juga: Les Privat Neacourse di Surakarta Kian Diminati, Hadirkan Pembelajaran Fleksibel di Rumah
Pada hari Sabtu (14/6/2025), sebanyak 19 kloter dijadwalkan kembali ke Indonesia melalui dua bandara utama: King Abdul Aziz (Jeddah) dan Amir Muhammad bin Abdul Aziz (Madinah). Jemaah berasal dari berbagai embarkasi besar seperti Jakarta, Surabaya, Solo, Makassar, dan Medan.
Mengingat panjangnya perjalanan dan proses kepulangan, PPIH kembali mengingatkan pentingnya menjaga kebugaran.
Artikel Terkait
Soal Kinerja Kemenag untuk Operasional Haji 2025 hingga Isu Wacana Pengurangan Kuota 50 Persen, Menag: Jangan Buat Resah, Semua Berjalan Lancar