Tugu Biawak jadi Sorotan Warganet, Pemkab Wonosobo Apresiasi Karya Seni Lokal

photo author
- Rabu, 23 April 2025 | 17:08 WIB
Tugu Biawak berdiri di Desa Krasak, Selomerto, Wonosobo, hasil kolaborasi warga dan seniman lokal dengan dukungan CSR (Wonosobo Hebat/Diskominfo Wonosobo)
Tugu Biawak berdiri di Desa Krasak, Selomerto, Wonosobo, hasil kolaborasi warga dan seniman lokal dengan dukungan CSR (Wonosobo Hebat/Diskominfo Wonosobo)

WONOSOBO, REFERENSIBERITA.COM– Sebuah patung biawak yang berdiri megah di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, mendadak viral di media sosial.

Warganet ramai memperbincangkan kemiripan patung tersebut dengan biawak asli, serta menyampaikan apresiasi atas estetika dan nilai lokal yang diangkat.

Banyak yang mengira tugu tersebut dibangun dengan anggaran besar dari dana desa. Namun, Kepala Desa Krasak, Supinah, meluruskan bahwa pembangunan Tugu Biawak tidak menggunakan dana desa, melainkan berasal dari dukungan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang disalurkan melalui Pemerintah Kabupaten Wonosobo.

Baca Juga: Ramai Insiden Pembakaran Mobil Polisi di Depok: Dedi Mulyadi Klaim Itu Masalah Premanisme, Bukan Ormas Kelembagaan

Dikonfirmasi secara terpisah, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menyampaikan bahwa pengadaan tugu tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab dan BUMD di Kabupaten Wonosobo sebagai bentuk dukungan terhadap inisiatif masyarakat.

“Tugu ini merupakan hasil gagasan pemuda Desa Krasak yang ingin mengangkat identitas lokal melalui seni. Di wilayah ini, biawak memang sering dijumpai dan telah menjadi bagian dari keseharian masyarakat tanpa menimbulkan gangguan,” ujar Bupati Afif.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan kebanggaannya terhadap hasil karya Rejo Arianto, seniman lokal Wonosobo, yang mampu merealisasikan tugu tersebut dengan anggaran terbatas.

Ia juga menilai bahwa keberadaan tugu tersebut memberi warna baru di akses masuk Kabupaten Wonosobo, serta berpotensi menjadi daya tarik wisata lokal.

Baca Juga: Sinergi Disparbud dan HPI, Langkah Strategis Dorong Wisata Berkualitas di Wonosobo

“Dengan kolaborasi, kreativitas, dan semangat gotong royong, hasil yang dicapai bisa luar biasa. Kami sangat mengapresiasi partisipasi masyarakat dan seniman lokal,” imbuh Afif.

Baca Juga: Festival Mudik 2025 Bakalan Meriah! Hadirkan Balon Udara Wonosobo di 16 Titik Lokasi, Kapan? Simak Selengkapnya

Ketua Karang Taruna Kecamatan Selomerto, Gunawan, yang juga merupakan warga setempat, mengungkapkan bahwa proses pembuatan tugu hanya memakan waktu sekitar satu setengah bulan.

Selama masa pengerjaan, warga turut serta membantu dalam berbagai aspek, mulai dari tenaga hingga dukungan logistik.

Baca Juga: Kali Kedua Tertangkap karena Narkoba, Fachri Albar Sempat Jalani Rehabilitasi Namun Tidak Kapok

“Kami sangat senang melihat antusiasme warga, banyak yang kini berhenti sejenak hanya untuk berfoto di depan tugu ini, semoga ini bisa menjadi simbol kebanggaan bersama,” kata Gunawan.

Tugu Biawak kini tak hanya menjadi landmark desa, tapi juga wujud nyata kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan seniman lokal yang patut diapresiasi.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Panji Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 15:03 WIB
X