Simak Penjelasan Kitab Qurrotul Uyun Soal Etika dan Posisi Saat Berhubungan Intim atau Jima

photo author
- Jumat, 25 Februari 2022 | 13:24 WIB
Ilustrasi hubungan badan atau jima suami istri
Ilustrasi hubungan badan atau jima suami istri

Seharusnya, semua pakaian yang dikenakan istri dibuka. Suami juga hendaknya melepas semua pakaiannya, kemudian keduanya masuk dalam satu selimut. Hal ini karena ada hadist yang menerangkan hal demikian.

Namun, selain semua pakaian dilepas sembari ditutupi dengan selimut, suami juga sebaiknya memakai penutup kepala. Di samping juga keduanya harus tenang dan melirihkan suara. Hal ini sebagaimana keterangan hadits.

2. Posisi Jima

Setelah berdoa dan pemanasan di atas, Ibnu Yamun menjelaskan posisi suami naik ke atas (tubuh) istrinya secara perlahan-lahan, sambil mengangkat kedua kaki istrinya.

Baca Juga: Anak Sastra dan Bahasa Wajib Tahu, Begini Tips Gampang Buat Judul Novel

Sedangkan posisi pantat diganjal dengan bantal, sehingga posisi kepala istri lebih rendah daripada pantatnya. Posisi yang demikian menurut Ibnu Yamun adalah gaya hubungan intim paling nikmat.

Selain itu, Ibnu Yamun menjelaskan, disarankan bagi seorang suami, ketika akan melakukan jima, hendaklah ia memegang penisnya dengan tangan kiri dan mengusap-usapkan kepala penis ke atas bibir vagina.

Kemudian penis tersebut di masukan kedalam vagina, janganlah ia mencabut penisnya sebelum ejakulasi.

Baca Juga: Fadli Zon Ungkap Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng di Indonesia

Saat penis telah masuk ke dalam vagina, lalu gerakanlah bibir vagina, sememtara itu suami untuk tidak mencabut penisnya sampai mengalami ejakulasi.

Ketika suami sudah merasakan akan ejakulasi, maka hendaklah ia memasukan tangannya ke bawah pinggul istrinya, kemudian mengangkat pinggul istrinya.

Dalam situasi inilah suami istri akan merasakan kenikmatan yang sangat besar yang tidak akan bisa disifati atau digambarkan oleh siapapun.

Baca Juga: Gampang Tersinggung, Tapi Memiliki Hal Positif, Kenali Empat Tanda Perempuan yang Baperan Berikut Solusinya

3. Peringatan Saat Jima

Ada dua penting yang diperingatkan oleh kitab Qurrotul Uyun. Pertama, bagi suami sedang jima dengan istrinya yang masih perawan, hendaknya ia jangan sampai mencabut penisnya, artinya air maninya di luar vagina istrinya tersebut. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Abdul Rosid

Sumber: iqro.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X