REFERENSIBERITA.COM - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi angkat bicara terkait adanya dugaan pungutan uang partisipasi atau sumbangan dari orang tua siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Cianjur.
Sebelumnya diketahui, orang tua siswa di MAN 1 Cianjur sempat menyampaikan protes terhadap kebijakan tersebut yang diberlakukan sebagai pengganti Uang Dana Bulanan (UDB). Mereka menilai kebijakan itu memberatkan karena bersifat rutin layaknya iuran wajib.
Menanggapi hal tersebut, Dedi kini berharap praktik serupa tidak terjadi di seluruh wilayah Jabar, sebab menurutnya, sekolah seharusnya tidak membebani orang tua dengan pungutan dalam bentuk apa pun.
"Pagi ini saya dikirimi terus berita tentang pungutan di MAN 1 Cianjur," ujar Dedi dalam unggahan akun Instagram pribadinya @dedimulyadi71 pada Rabu, 23 Juli 2025.
"Dan ada penjelasan dari humasnya bahwa pungutan itu dilakukan, atau sumbangan itu, atau infak itu dilakukan karena untuk menutupi biaya operasional yang tidak cukup, yang bersumber dari BOS atau BPMU," imbuhnya.
Baca Juga: Tertarik Surfing? Ini Alasan Pantang Skip Medewi Festival 25-27 Juli 2025 di Pantai Medewi Jembrana
Dedi menegaskan, meskipun pengelolaan MAN berada di bawah kewenangan Kementerian Agama, hal itu tidak berarti sekolah bisa menerapkan kebijakan pungutan berbeda dibanding sekolah negeri lainnya.
"Memang (MAN) bukan di bawah gubernur. Tapi, sebagai gubernur, perlu saya sampaikan bahwa BOS MAN dan SMAN itu sama, BPMU-nya juga sama," terangnya.
"Pertanyaannya adalah, mengapa kalau di SMAN tidak ada pungutan, tetapi di MAN ada pungutan, kan dua-duanya sumber uangnya sama, dan nilai uangnya juga sama," sambung Dedi.
Baca Juga: Usai Kunjungan ke AS, Pramono Sebut Jakarta Lebih Baik dari New York Soal Transportasi
Gubernur yang akrab disapa 'Bapak Aing' itu juga menyoroti alasan pihak MAN 1 Cianjur yang menyebut pungutan tersebut sebagai dukungan orang tua untuk menunjang capaian program unggulan sekolah.
Dedi menilai, setiap sekolah pasti memiliki target dan program, namun itu bukan alasan untuk menarik dana tambahan dari orang tua siswa. Program unggulan, lanjutnya, harus bisa dijalankan dengan memaksimalkan dana resmi yang telah tersedia.
Artikel Terkait
Dedi Mulyadi Ogah Cabut Larangan Study Tour: Fokus Pendidikan, Bukan Bebani Orang Tua