Dinas Pertanian Pandeglang Fokus Kembangkan Talas Beneng

photo author
- Minggu, 25 Oktober 2020 | 12:44 WIB
Talas beneng menjadi salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Pandeglang, Banten. (ARI SUPRIADI/REFERENSI BERITA)
Talas beneng menjadi salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Pandeglang, Banten. (ARI SUPRIADI/REFERENSI BERITA)

REFERENSI BERITA - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Pandeglang, Banten, saat ini tengah melakukan penataanusahaan pertanian talas besar dan koneng (beneng) dari hulu sampai hilir. Penatausahaan tersebut dilakukan dalam rangka mendukung program Gratieks (Gerakan Tiga Kali Ekspor) yang menjadi program prioritas Kementerian Pertanian (Kementan).

Kepala Distan Kabupaten Pandeglang, Budi S. Januardi menjelaskan, talas beneng merupakan ikon Kabupaten Pandeglang yang telah disertifikasi oleh Kementan RI sebagai komoditas unggul lokal Kabupaten Pandeglang. Selain itu juga talas beneng telah ditetapkan menjadi komoditas ekspor dari Kabupaten Pandeglang untuk lima tahun ke depan.

"Talas beneng memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif yang semua bagiannya bernilai ekonomi, bisa tumbuh di lahan apapun termasuk di  bawah tegakan pohon, tidak mengenal musim dan tidak mengenal masa kedaluarsa panen, layak sebagai pangan alternatif pengganti nasi, daunnya dapat diolah seperti tembakau yang zero nikotin," ungkap Budi, Minggu, 25 Oktober 2020.

Baca Juga: KPU Pandeglang Ingatkan Pasangan Calon Sampaikan Dana Kampanye Tepat Waktu

Menurut Budi, permintaan pasar terhadap talas beneng, baik dalam negeri maupun luar negeri sangat tinggi. Namun hingga saat ini permintaan tersebut belum bisa terpenuhi semua, karena masih terbatasnya jumlah pasokan bahan baku.

Menyikapi persoalan tersebut, beberapa strategi yang akan dilakukan dalam penataan agribisnis talas beneng untuk mengatasi celah antara penawaran dan permintaan, yakni melalui penguatan kelembagaan dengan dibentuknya Asosiasi Pelaku Usaha Talas Beneng Kabupaten Pandeglang. Kemudian strategi lainnya yakni dengan melakukan penguatan usaha berbasis korporasi petani dengan akan dibentuknya koperasi, kolaborasi dan kemitraan dengan berbagai pihak termasuk kerja sama atau MoU dengan pembeli dan eksportir serta pendampingan para pelaku utama dan pelaku usaha oleh para PPL dan BPTP Provinsi Banten dalam penerapan teknologi pertanian.

"Dari sisi hulu (on farm, red) akan diperkuat masalah perbibitan agar bibit talas beneng dapat disertifikat pelabelan bibitnya, kemudian perluasan penanaman sehingga tersebar di 35 kecamatan, pada sisi hilirnya (off farm, red) melalui diversifikasi produk hasil olahan yang akan  dipasarkan melalui market place," ujarnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X